Ernest melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Dia sangat terpukul dengan apa yang dilihatnya tadi. Dia memilih untuk tidak pulang ke rumah ayahnya. Ya sejak Ayahnya menyatakan ingin bertaubat, Ernest akhirnya harus kembali ke rumah Prayogi dan meninggalkan Revan dan Safina. Bukannya dia tidak tahu terima kasih pada Revan dan Safina, namun Revan sendiri yang menyarankan agar Ernest tinggal bersama Prayogi saja. Karena Prayogi butuh bimbingan dan harus didampingi agar istiqomah.
Kali ini dia ingin pergi ke Masjid untuk menunaikan ibadah Sholat maghrib berjamaah. Dan setelahnya, dia ingin berdiskusi dengan ustadz perihal kegalauan hatinya. Setelah menunaikan sholat 3 rakaat itu, hati Ernest sedikit lebih tenang. Dia terus berdzikir agar bisa melupakan kegalauan hatinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com