Haikal secara mendadak sudah menyampaikan argumennya.
"Mungkinkah orang itu adalah orang suruhan?" tanya Haikal serius yang membuat semua orang meliriknya dan berpikir dengan keras.
Bramasta lalu menatap putrinya.
"Itu mungkin saja. Tapi apa mungkin begitu, sayang?" tanya Bramasta yang kemudian juga ditambahkannya, "Kami sudah mendengar soal penguntit yang berhasil ditangkap. Namun apa kau sudah menginterogasi?"
Monica kembali menggeleng
"Belum, Dad. Karena dia diam seribu bahasa. Namun aku sangat yakin bahwa dia sangat memiliki kebencian yang besar padaku. Namun aku tidak bisa memprediksi apa kira-kira alasannya,"
Monica masih mengingat bagaimana tatapan marah dan benci yang penguntit wanita itu lemparkan padanya.
Segala kebencian nampaknya sudah masuk hingga ke ulu hati dan jantungnya. Sehingga jika wanita itu tidak menemukan obatnya, dia mungkin saja akan membunuh Monica sekali lagi seperti yang sudah ingin dia rencanakan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com