webnovel

hari damai yang menjadi tragedi

3 bulan telah berlalu, akh tinggal di kota netral ini, dan aku dan freya juga sering pulang ke dragalia lewat lemari teleport yang ku ciptakan untuk melihat keadaan disana, Arthur juga sangat senang bisa memiliki teman yang seumuran disini, setiap pulang dari academy dia selalu cerita apa yang di pelajari dan juga yang dia lakukan di akademi, aku dan freya hanya bisa mendengarkan nya terus, karena aku sangat senang melihat dia keluarga ini berinteraksi satu sama lain tanpa formalitas yang berlebihan seperti keluarga bangsawan lainnya, hari ini setelah arthur pergi ke akademi aku ingin menelusuri dungeon yggdrasil lantai 52 yang baru baru ini aku buka setelah mengalahkan boss lantai 51(boss setiap lantai akan hidup kembali ketika 2jam kemudian), aku berangkat bersama bell dan fenrir sebagai tunggangan ku,

...

-Arthur sudut pandang-

...

hari ini aku berangkat ke akademi agak siang, karena latihan berpedang dengan bibi ellen sangat intens yang membuat ku harus beristirahat dulu sebelum mandi dan sarapan,

aku pergi ke akademi dengan jalan kaki, karena kereta kuda di pakai ibu untuk pergi ke pertemuan temannya, sedangkan Phoenix lagi memasuki fase tidur seminggu nya dalam 6 bulan sekali, dia pergi ke mansion kami di dragalia, dan sekarang aku harus jalan kaki ke akademi, setelah berjalan cukup jauh,dan aku takut akan telat, aku memutuskan untunk terbang menggunakan sihir angin, sesampainya di depan gerbanf akademi aku bertemu dengan rihan, lalu tidak lama setelah itu Alessia berteriak menyapa ku,

"arthurrrrrr, tunggu aku....."

dia bersama wiill dan ivan menghampiri aku yang sedang dengan rihan, kami pergi kekelas bersama dan mendengarkan penjelasan dari sensei yang sedang membicarakan tentang penggabungan elemen dan juga pengaplikasian nya dengan seni pedang teruntuk yang memiliki Skil art sword,

30 menit setelah sensei menjelaskan tiba tiba tanah bergetar dan ada suara ledakan di tengah kota yang ku liat dari kejauhan melalui jendela, seketika aku ingat bahwa ibu sedang berkumpul dengan teman nya di kota, aku langsunh mengeluarkan pedang Elucidator dari item box dan melemparnya melalui jendela dan melakukan demension move ke pedangku dan langsung terbang dengan skill angin menuju kota itu,

'semoga ibu baik baik saja'

aku dengan kecepatan penuh menuju kesana dan sesampainya aku disana ada monster yang sangat besar bangsa dragon, 2 kali lebih besar dari varitor, aku langsung melakukan skill observer,

name : Leviathan

title : chaos dragon (mythic)

level : 91

skill : breath dragon, water Cannon, dan black lightning,

aku terkejut ternyata naga ini adalah naga yang ada di cerita sihir pemanggilan, salah satu naga mitos yang sangat hebat, perlu 20 penyihir kelas A untuk memanggil nya dan di korbankan, setelah mengetahui status monster itu aku melakukan pencarian terhadap ibuku, aku tidak bisa menemukan dia karena kota sudah porak poranda oleh serangan Leviathan,

aku mencoba melakukan telepati ke ayah dan juga paman bell, tapi tidak bisa tersambung karena mereka sedang di dalam dungeon, lalu aku melaporkan ke bibi elen tentang keadaan ini,

ellen :"kenapa tuan muda?"

art : 'bibi elen sekarang kondisi sangat darurat, tolong panggil ayah di dungeon, segera ke kota netral'

ellen :"baik tuan muda"

art :" dan bilang ayah untuk cepat kesini aku akan mencoba menahan Leviathan semampuku"

setelah mengatakan itu aku memutus sambungan telepati dengan bibi ellen dan mencoba menyerang naga ini, dan mengalihkan perhatian nya untuk mengejar ku, aku ingin membawa dia menjauh dari kota ini, agar korban tidak bertambah,

sesampainya di padang rumput yang luas aku turun, untuk menghemat mana ku, dan sialnya Leviathan itu langsung menyerang ku dengan water Cannon, aku melempar pedang dan langsung berpindah ke pedang ku itu lagi untuk menghindar, dan langsung melempar pedang biasa kearah naga untuk berpindah ke dekatnya dan menyerang balik ke naga itu dengan skill demension move lalu menyerang dia dengan Elucidator yang sudah ku baluti dengan sihir angin full power ku hantamkan ke kepala dia, tapi yang terjadi aku malah kepental karena kulit dan barier naga ini sangat keras, hingga membuat tangan ku gemetar karena benturan tadi, tapi aku terus mencoba dengan melempar pedang biasa lalu berpindah kesana dan memeganv pedang itu lalu menyerang denyan Elucidator terus seperi ini yang bisa ku lakukan hingga ayah datang, sekali kali aku menyerang dia dengan sihir angin, wind slash dan tornado tapi tidak ada yang mempan,

(nb: pedang biasa itu di lempar untuk jadi tujuan dimension move, karena syarat skilnya perlu benda yang di tuju, padahal batu juga bisa tapi itu tidak keren jadi arthur lebih memilih pedang biasa dan dia banyak menyimpan pedang sekelas epic di item box)

20 menit aku telah menahan Leviathan, mana ku tinggal 30%, anting yang di kasih ayah sedang bekerja untuk auto menyerap mana, tapi tidak terlalu berpengaruh karena aku terus menggunakan skill skill ku untuk menyerang dan menghindari serangan Leviathan yang sedang mengamuk karena tidak bisa mengenaiku.