Warung dengan atap merah. Warung kecil dari dinding bambu itu tak sulit untuk ditemukan. Setelah melangkah turun menjauhi vila ke arah barat, beberapa warung dengan spanduk vynil partai terlihat dari kejauhan.
"Jisamsu blek" ucap Samsul membuyarkan lamunan wanita separuh baya yang sebagian rambutnya telah memutih.
"Oh, ada. Mau berapa bungkus?"
"Dua bu."
Wanita berdaster batik yang masih menyisakan guratan kecantikan masa muda itu dengan sigap bangkit dari duduknya di bangku panjang untuk meraih rokok dari etalase kaca.
"Pendatang atau wisatawan?" tanya wanita itu sambil menekan telunjuknya pada papan kalkulator.
"Oh, saya tamu Vila Green Apple bu." jawab Samsul membalas basa-basi.
Wanita itu mendadak bergeming sesaat. Dengan wajah tegang ia memasukkan dua bungkus rokok pesanan Samsul dalam tas kresek transparan.
"Tiga puluh ribu. Saya tak menyediakan kembalian,"
Samsul mengendus gelagat ketidakberesan. Rona wajah wanita itu mendadak tidak bersahabat.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com