webnovel

7. friendzone

selama ini Reno sudah lama menyukai

Jihan tapi entah bagaimana dengan Jihan kepada Reno? apakah dia juga pernah menyukai temannya itu Reno?

tapi dia tidak ingin menampakan rasa suka nya itu kepada Jihan, dia tidak ingin Jihan menghindarinya jika dia ketahuan bahwa dia menyukai Jihan

Reno selalu cemburu melihat Felix yang selalu mendekati Jihan

Jihan dan Reno sedang duduk di kursi di depan halaman rumah Jihan mereka sedang belajar bersama disitu.

"lu ngapain ngeliatin gue dari tadi?

"apaan.. lu geer sih..mana ada gue liatin daritadi gua salfok sama rambut Lo".

"rambut?emang kenapa rambut gue?ada yang salah? atau gimana?

"salfok karna cantik wkwk.." tawa Reno

"Lo ada ada aja ren"

"sa.."

"hmm.."

" Lo sekarang dekat banget sama si Felix itu"

"dekat? ga! mana ada gue dekat sama dia!"

"tapi kalo di liat Lo nyaman banget kalo dekat sama dia"

"terserah Lo deh ren, up to you!" jawab Jihan memukul bahunya reno.

" renoo..." panggil mamanya Reno.

"iya maa.." Reno lalu turun dari kamarnya pergi ke meja makan.

"kamu lagi ngapain,di kamar mama panggil-panggil dari tadi tapi ga nongol-nongol, kamu lagi tidur apa?"

" e..enggaak kok ma,Reno lagi main game tadi trus make headset jadi gak kedengaran tadi hehe.."

"oalah kamu ini..yaudah mama udah masakin makanan kesukaan kamu nih..

yaudah ayo makan nanti kamu sakit lho"

Reno mengambil piring di meja lalu ia makan, dia memuji masakan mamanya yang begitu enak "mama kalo masak enak banget....." puji Reno.

"yaia dong mama kan hebat, mama dari dulu masakan nya enak banget"

"wow hebat.." Reno bertepuk tangan dan tersenyum melihat mama nya.

"ren... mama mau tanya nih,boleh nggak?"

"iya boleh"

"Jihan udah punya pacar atau belum?"

Reno tersedak..lalu meminum air

"aduuh ren...makanya pelan-pelan Mak 0nya"

"mama kok nanya sama Reno ga nanya lansung sama Jihan"

" kan kamu dekat banget sama Jihan"

"kalo dekat belum tentu dia curhat terus sama aku"

"yaah mama ngasih saran doang pacarin aja tuh si Jihan"

Reno tersedak lagi....

" astaga mama ini ada-ada aja"

"yah kenapa ada yang salah?"

pagi nya di sekolah Reno bersiap siap berangkat kesekolah, sarapan di meja makan "maa.... Reno berangkat dulu yah"

"iyaa.. hati hati di jalan jangan ngebut"

ibunya mencium anaknya itu dan mengelus kepalanya

"jihan.." panggil Reno dari kejauhan

Jihan menoleh ke belakang

"why?"

"Lo nanti ada waktu gak pulang sekolah nanti sih? jalan-jalan keliling kota di sana"

"tapi gue gak bisa deh hari ini,kan ntar lagi ulangan matematika di kelas gue harus belajar"

"tapi kan masih lama satu Minggu lagi"

"iya tetap aja"

"ouh jadi gak bisa yah?yaudahlah gapapa,gue duluan yah bye"

"Reno mau kemana kok lewat sana padahal masuk lewat sini.. aneh banget" pikir Jihan.

sepulang sekolah Jihan pulang naik bus dan menunggu di halte.

Reno dari kejauhan melihat Jihan disana "Jihan.. katanya mau cepat cepat pulang kok masih nunggu di halte" pikir Reno.

ingin menghampiri jihan di halte tiba tiba Felix datang lebih cepat menghampiri jihan disana melihat mereka berdua Reno cemburu melihat Felix dekat dengan Jihan.

"Jihan yok naik" ajak Felix

"gue naik bus aja, Lo duluan aja" jawab Jihan.

"buruan naik,udah jam satu loh,Lo pasti lapar ayo cepat buruan naik"

tanpa basa basi Jihan naik di motornya Felix.

Reno sepertinya menahan rasa cemburu nya dengan Jihan.

"Lo lapar Jihan?" tanya Felix.

"lo kenapa nanya kek gitu?"

"yah kan gue nanya soalnya kita mampir makan dulu"

"aduh jangan hari ini dulu soalnya gue mau belajar"

"yaelah makan doang kok,masa Lo nolak tawaran gue"

"yaudah deh tapi nanti cepat cepat yah"

"iya iya"

sesampai di cafe favoritnya Felix

"Felix kok di cafe? katanya mau makan"

"emang iya, anda tau fungsi cafe tidak?"

"yaudah yaudah kita masuk aja,biasanya elo gasuka banyak bicara"

Felix tertawa sejenak.

setelah memesan makanan Felix bertanya kepada jihan

"Jihan Lo ada waktu ga di akhir Minggu ini? tanyanya.

" ada sih, emang kenapa Lo nanya gitu?"

"gue mau ajak Lo jalan"

Jihan tersedak mendengar hal itu

"ini ..ni minum air, Lo kenapa Jihan"

"uhuuk..uhuk...air..air"

"nah.. nah hati hati ntar tumpah"

"Lo gapapakan?" tanya Felix

"enggak apa apa hu....."

"aduh akhir Minggu ini yah?"

"please"

"tapi gue ajak teman-teman gue boleh?"

ini gue ngajak Lo Jihan,bukan mereka"

"oh oke gue telpon Lo untuk mastiin nanti"

"yaudah deh, Lo makan sekarang dulu"

setelah makan dan selesai mereka pergi dari tempat itu dan tiba tiba Reno ada di sana "Reno? Lo ngapain disini? tanya Jihan.

"seharusnya gue yang nanya sama Lo

Lo ngapain di sini? Lo bilang Lo ga bisa keluar rumah hari ini karna mau belajar persiapan ulangan nanti" ujar Reno.

"i..iya tapi gue di ajak sama Felix"

"gue yang ajak dia tadi,ini kami mau pulang jadi gausah salahin jihan" sahut Felix.

"udah gue duga lo!"

"udah, udah gue yang salah"

keduanya pergi meninggalkan Reno di cafe itu

malamnya di kamar Reno memikirkan Jihan dia merasa sepertinya Jihan menghindari nya.

"Jihan sekarang dekat banget sama si Felix sialan itu.

Jihan juga di rumah kepikiran yang di katakan Felix tadi di cafe

"gimana yah..yaudah deh gua ga mau dia juga sedih hanya gara-gara ngajak jalan gue ntar gabisa tidur dia malam ini"

Jihan mengambil handphone nya lalu menelpon Felix

telepon berdering Felix terkejut melihat handphonenya yang ternyata Jihan yang menelpon

"awokawok akhirnya dia nelpon"

"halo"

"halo Felix"

"gimana yang tadi?"

"iyaa gue tunggu yah,elo yang jemput"

"oke"

mendengar semuanya Felix melompat lompat bahagia di kasurnya sangat senang saat Jihan menerima tawarannya.

akhir Minggu telah tiba

paginya Jihan bersiap siap berangkat

"gue yang pake baju ini aja dah,bagus trauma pake baju yang terbuka ntar Felix mikirnya yang aneh aneh lagi"

telepon berdering...ternyata Felix yang menelpon

"halo"

"ini gue didepan rumah lo,Lo udah siap belum?"

"i..ini gue mau siap"

"buset Felix cepat banget sampe nya"

Jihan keluar membuka pintu ternyata Felix sudah ada di depan rumahnya

Felix melihat Jihan begitu cantik

terpelongo melihatnya

"Felix Lo kok melamun?"

"e..enggak"

"yaudah kita berangkat"

"Lo pegang yang erat entar Lo jatuh"

Jihan memegang jaketnya Felix.

"Felix kita mau kemana sih?"

"ke tempat sesuatu yang indah wkwk"

Jihan memukul bahunya Felix

keduanya tertawa.

sesampainya felix membawanya ke taman yang indah sangat sangat indah

"wow ini benar benar indah"

Felix melihatnya tersenyum karna jihan kagum melihat tempat itu.