webnovel

Di balik bayangan

Terlalu sulit diriku untuk menyesuaikan sesuatu, aku hanya berniat jadi yang terbaik, tapi aku salah, aku salah

Risca_Andini · Outros
Classificações insuficientes
6 Chs

3.Terus..

SMA KHATULISTIWA

Seluruh siswa dan siswi baru berbaris rapi dan mendengar instruksi dari ketua osis didepan mereka dengan seksama.

"Sorry, gue terlambat "ucapnya santai

Tatapan para murid menuju kearah sumber suara di depannya

Cowok dengan tampilan rapi itu berjalan kearah lapangan dengan santai

"Lo tau ini jam berapa? "

"Gue tau kak, maaf" ucapnya sopan

"Kali ini gue maafkan"

.....

Sementara itu dikelas ipa 2,seseorang tersenyum miris memandang dirinya

"Ih, ganteng banget"

"Siapa sih namanya"

"Denger denger sih, dia pindahan dari luar negeri"

Pujian demi pujian terdengar di telinganya, senyuman seakan hadir di lengkungan bibirnya, sebelumnya ia tidak pernah merasakan ini.

Ya, dia adalah gea athunisa. Seorang gadis yang dulunya dibully hingga ia mengubah seluruh tampilannya menjadi seorang laki laki. Tidak ada yang mengetahui bahwa dirinya adalah gea, ya mereka hanya tau jika ia gio, nama samaran lelakinya.

Selama satu tahun ini, gea menyembunyikan identittas aslinya, ia tidak mau ada yang mengetahui dirinya.

"Eh yo, baru satu hari sekolah udah jadi populer aja"ucap fahmi teman barunya itu

Gio yang sebenarnya gea itu hanya tersenyum. Jujur ia merasa risih dengan rangkulan yang fahmi berikan. Bagaimanapun ia tetap gea bukan gio.

"Lo, kenapa? "Tanya fahmi yang melihat wajah gio

"Gue, gak apa apa"ucapnya menyamarkan suara

"Ayo"ajak fahmi.

Sesuai fikiran gea, pertemanan cowok memang indah baginya, trauma akibat bully an yang diterimanya membuatnya sulit untuk dekat teman sejenisnya.

Tapi, gio yang sebenarnya gea masih suka sama lawan jenisnya, ia tidak berubah hanya tampilannya saja yang berubah. Ia masih normal layaknya seorang perempuan.

Bahkan gea akan mengubah tampilannya kembali menjadi perempuan jika ia berada dirumahnya, ia membantu mama nya berberes rumah seperti anak perempuan lainnya.

Namun di sekolah ia menjadi gio, ketakutan membuat dirinya seperti ini.

" ayo broo kantin"

"A.. Ayo"ucapnya pelan

....

setahun ini bahkan tidak ada yang menyadari dirinya perempuan. Mungkin karena tubuh gea yang kurus membuat siapa saja tidak ada yang menyangka.

Jelas, gea secara diam diam memakai celana tanpa diketahui mamanya, baginya lebih nyaman menggunakan celana dibanding rok. Entahlah, ia tidak tau sampai kapan rasa trauma ini berhenti.

"Yo, lepas dong maskernya kayak apa aja"ucap bima yang sedari tadi memperhatikan sahabat nya itu.

Gio hanya menggelengkan kepala.

Fyi, gio dikenal sebagai seorang murid yang cerdas dan pendiam. Bukan apa apa gio yang sebenarnya gea hanya takut jika teman temannya mengetahui identitasnya karena mendengar suaranya.

"Eh, gue dengar bakalan ada cewek cantik pindahan, sekolah disini"

"Ah mantap tuh"ucap bima tertawa

"Loh yo, lo kok gak berminat gitu"ucap fahmi memperhatikan gio yang sama sekali tidak menunjukkan ekspresi bahagianya.

Terkadang fahmi berfikir kalau gio itu menyukai sesama jenis, kalau itu terjadi bisa dipastikan fahmi akan mundur jadi temannya gio.

"Ah.. Apa? "Ucap gea bingung

"nih, kalau kuping gak dipakek"ucap bima malas

Sedangkan gea hanya mengendikkan bahu. Toh, murid barunya juga perempuan bukan laki laki. Gea kan masih normal.

"Kak gio kan? "Tanya gadis dengan pita merah putih itu tersenyum

"Aku alen"ucapnya memperkenal kan diri

Gea meliriknya sekilas, ia tidak berminat dengan adik kelas di depannya ini.

"sorry ya, kak gio nya lagi sakit kuping jadi gak bisa ngomong"ucap bima ngawur

"Kak"

gea hanya menatapnya, kesal sedari tadi

"Iya, apa"ucap gea malas

Baginya adik di depannya ini sangat tidak disukainya. Lihat saja dandanan menornya, padahal baru juga siswa baru di sma ini.

"Aku suka sama kakak, kakak tolong terima ini"ucap nya menyerahkan coklat

Deg

"Wah bro, akhirnya, udah terima aja"

"Ih iya, mumpung ada yang nembak tuh"

Seisi kantin heboh karenanya

"Terima"

"Terima ajalah, cantik juga"

Sedangkan adik kelas yang di ketahui bernama alen itu tersenyum senang.

"Gak! "Tekan gea kepada alen

Semuanya terdiam, bagi mereka penolakan gio sangat berlebihan. Toh, alen hanya menembaknya kenapa ia menjawab seperti ketakutan?

"Kenapa kak"

"Aku kurang apa"

"Aku janji....

"Kak gio, jangan pergi"

"Kak"

"Kak gio!!! "Teriakan alen membuat seisi kantin bahkan disekitarnya menoleh kearahnya

Gea malu menjadi pusat perhatian

"Lo itu perempuan "ucap gea menahan emosi

"Emang kenapa"

"KARENA, GUE JUGA PEREMPUAN ALENA!! "

Seluruh pasang mata mengenai satu objek, yaitu gio

"Mampus, gue keceplosan"ucapnya membatin.

...