webnovel

pertanyaan

Di pagi hari yang indah dengan kicow burung yang terdengar menggema di sekitaran komplek perumahan risal duduk di lantai dua menatap kosong ke deretan atap rumah yang berjejer sejauh mata memandang, dalam raut wajah ter pancar kegelisan dalam dirinya tentang apa yang terjadi kemaren.

dia merasa kebingungan tindakan apa yang harus dia lakukan.

ketika lamunan nyah mecapai titik jenuh terasa pelukan hangat dari belakang dan terdengar suara dari belakang yang membangunkan dari lamunan untuk membuat risal tersadar dan meng hadapi kenyataan hidup yang munngkin akan terasa pahit.

mas apa yang kamu pikirkan aku lihat dari semalam kamu terdiam' Anisa bertanya pada suaminya, risal pun berbalik badan mereka saling berhadapan.

kinih risal menatap wajah istrinya yang cantik jelita nan bidadari, ber mata bulat seperti purnama di malam hari di langit yang cerah,kulit putih bagai salju yang turun dari langit dan bibir merah merona yang membuat semua mata lelaki tak bosan untuk memandang keindahan yang Tuhan ciptakan pada diri Anisa.

akan ku ceritakan semuanya tapi untuk sementara aku harap ibu jangan kamu beritaukan masalah ini.

sambil menatap wajah istrinya risal terus bercerita tentang pertemuan nyah dengan tuan Surya dan tuan Surya akan memberi tahukan tentang asal usul risal dan ibu risal yang sekarang lupa ingatan karna benturan kepala ketika keclakan dulu, tapi ada sarat yang harus aku penuhi tapi tuan surya tidak memberi tahukan sarat apa yang aku harus penuhi dia hanyam berkata sarat itu setelah aku di pertemukan dengan keluarga ku nanti tapi kemungkinan sarat itu mengenai anak tuan Sura yang hilang yaitu tuan muda Akbar.

Anisa menatap wajah risal dengan rasa kebingungan yang sangat dalam tentang asal usul suaminya apa mungkin sepenting itu asal usul suaminya Hinga jiga bisa di ungkap bisa menyelamatkan tuan muda akbar atau hilang nya tuan muda Akbar ada sangkut paut nya dengan asal usul suaminya. hanya menggelengkan kepala tanda kebingungan pada diri Anisa.

Dring dring dring

Suarta telepon berdering dari dalam kamar, Anisa pun menatap risal dan berkata sebentar ada yang meng hubungi telepon ku mas sambil melepaskan rangkulan dari tangan risal, Anisa pun berbalik dan menuju kamarnya untuk mengambil telepon yang berdering.

setelah mencapai kamar Anisa pun mengambil telepon dan menatap laya teleponna tertulis nama orang tuanya, tak lama dia tekan yang bergambar telepon berwarna hijau' iya bu ada apa Anisa bertanya pada ibunya yang berada di sebrang telepon.

aku mau tanya risal ada di rumah ibunya bertanya dari sebrang telepon ayah nu mau bicara katanya , kenapa tidak langsung menghubunginya bu Anisa pun bertanya' ayahmu tidak mau katanya.

baik akan ku panggil kan tunggu sebentar ya Bu sambil Anisa berjalan mendekati teras balkon rumah nya untuk menemui suaminya, ketika sudah sampai di hadapan suaminya Anisa pun berkata pada suaminya dengan sedikit senyum mas risal ayah mau berbicara dengan mu sebentar katanya ada prihal yang mau di bicarakan dengan mu.

risal pun menatap wajah istrinya dan berkata kenapa ayah tidak langsung ke nomer ku dengan wajah sedikit kesal risal pun mengambil telepon dari tangan Anisa, pagi Bu apa kabar ibu dan ayah, risal bertanya pada ibunya, sudah jangan basa basi ayah mau ketemu hari ini dengan kalian kalian bisa datang nanti sore ibu eni berkata dari sebrang telepon, baik Bu nanti sore aku berangkat kerumah ibu.terdengar suara nut nut nut Karana telepon sudah di matikan dari sebrang.

risal hanya menggelengkan kepala dengan senyum masa dan di dalam benak nya berkata aku sudah menjadi menantu nya masih saja ibu dan ayah mertuaku membenciku.tak lama Anisa pun berkata maap kan ayah dan ibuku. sudah jangan di pikirkan lagi risal pun berkata sambil berlaku dan mengajak istrinya masuk kedalam.