webnovel

Nyonya Kedua Keluarga He Ingin Menemui Zi Yi

Editor: Wave Literature

Saat Zi Yi dan Zi Lian pulang ke hotel, Li Peirong melihat tangan mereka tidak membawa apa-apa dia merasa sedikit terkejut, "Kenapa kalian tidak membeli apa-apa?"

Zi Lian merasa sangat tidak nyaman di hatinya lalu menjawab dengan asal, "Bibi ketiga, tidak ada barang yang disukai oleh Dik Yiyi sehingga kami pulang setelah berjalan-jalan."

Setelah mengatakan ini, dia berkata lagi, "Bibi ketiga, aku sedikit lelah dan ingin istirahat dulu."

Setelah mengatakan ini, dia langsung kembali ke kamarnya.

Li Peirong mana mungkin tidak sadar jika Zi Lian menjawab dengan asal. Jantungnya berdetak kencang karena berprasangka buruk.

Dia mencoba mencari tahu dengan bertanya pada Zi Yi, "Yiyi, kalian pergi ke mana hari ini?"

"Berjalan-jalan." Setelah mengatakan ini, Zi Yi juga berjalan menuju kamarnya.

Li Peirong tidak memanggilnya dia hanya menatap punggungnya sambil mengerutkan kening dengan erat. 

Setelah Zi Yi menutup pintunya, Li Peirong pergi mengetuk kamar Zi Lian.

Zi Xu pergi saat masih pagi. Dia baru pulang di sore harinya, dia bertanya pada Li Peirong dengan wajah senang, "Di mana Yiyi?"

"Yiyi berada di kamarnya." Li Peirong melihat ekspresi Zi Xu, alisnya pun berkedut lalu dia bergegas bertanya, "Ada apa?"

"Panggil dia keluar. Keluarga He meneleponku dan meminta kita membawanya pergi bertemu dengan Nyonya kedua He malam ini." 

Li Peirong sedikit terkejut. Dia tidak menyangka bahwa Nyonya kedua keluarga He begitu cepat ingin bertemu Zi Yi.

Saat Zi Yi dipanggil keluar, Zi Lian juga kebetulan berjalan keluar.

Zi Xu bertanya dengan senang, "Yiyi, kamu berdandanlah yang baik sore ini. Kita akan makan bersama dengan Nyonya kedua keluarga He malam ini."

Kemudian, dia berkata kepada Li Peirong dengan perasaan yang masih tidak tenang, "Perhatikan Yiyi saat merias wajah. Pengurus rumah keluarga He bilang Nyonya kedua He tidak menyukai wanita dengan riasan wajah yang tebal dan berpakaian sangat mencolok. Lebih baik memakai pakaian yang lebih sederhana."

Setelah mengatakan ini, Zi Xu langsung berdiri kemudian berjalan keluar, "Aku pergi beli hadiah."

Setelah melihat Zi Xu keluar dengan langkah kaki yang terburu-buru, Li Peirong menatap ke Zi Yi, dalam benaknya dia merencanakan bagaimana caranya membuat Zi Yi meninggalkan kesan yang buruk di depan Nyonya kedua He, lalu berkata dengan wajah yang terlihat senang, "Yiyi, ibu bantu kamu merias wajah."

Setelah mengatakan ini, dia melihat sekilas Zi Lian, "Lianlian, nanti kamu ikut kami pergi, jadi kamu juga pergilah merias wajah."

"Baik, Bibi ketiga."

Setelah Zi Lian pergi ke kamarnya, Zi Yi berkata, "Aku merias wajah sendiri." Setelah mengatakan ini, dia juga berjalan menuju kamarnya.

Li Peirong ikut masuk dengan khawatir.

Zi Yi berjalan masuk ke kamar lalu mengambil tablet lalu lanjut menggeser layar tabletnya.

Li Peirong bertanya, "Yiyi, kenapa kamu tidak merias wajah?"

Tanpa mengangkat kepalanya Zi Yi berkata, "Bukankah ayah bilang Nyonya kedua He tidak suka wanita dengan riasan wajah yang tebal dan berpakaian sangat mencolok? Wajah polosku tanpa riasan wajah terlihat lebih cantik dari orang lain sehingga apa masalahnya jika aku merias wajah atau tidak."

Sebenarnya, ucapan ini sangat sesuai dengan niat Li Peirong, tetapi demi menunjukkan kepeduliannya terhadap pernikahan Zi Yi, dia berkata, "Kalau begini, bukankah akan tidak bagus?"

"Tidak ada yang tidak bagus."

Zi Yi sudah membuat keputusannya. Tangannya tidak berhenti bergerak, dia tidak memiliki niat untuk merias wajah.

Li Peirong mengira bahwa dia sedang bermain game sambil mengendalikan lengkungan di sudut bibirnya lalu bertanya lagi, "Kamu berencana ingin memakai pakaian yang mana?"

Zi Yi menyebutkan satu pakaian dengan asal, "Pakai flounce putih." Itu adalah setelan jas.

"Kamu tidak pakai rok?"

"Tidak."

Akhirnya, Li Peirong keluar dengan puas. Dia berencana membuat Zi Lian memakai pakaian yang lebih cantik.

Dia pasti tidak akan mengingatkan Zi Yi bahwa menemui orang dengan wajah polos tanpa riasan wajah itu adalah sebuah hal yang sangat tidak sopan, terutama bagi orang yang lebih tua.

Saat Zi Xu pulang setelah selesai membeli hadiah dia berencana membawa mereka pergi ke kediaman keluarga He, dia langsung mengerutkan keningnya ketika melihat Zi Yi yang berjalan keluar dari kamar.

"Kenapa kamu memakai pakaian seperti itu?" Dia bahkan tidak melihat kalau Zi Yi tidak memakai riasan wajah.

Menurutnya, gadis harus memakai rok agar terlihat cantik, "Pergi ganti rok."