webnovel

Kamu Mimisan

Editor: Wave Literature

Saat ini, kap depan mobil Shelby Tuatara sudah dibuka. Wanita yang memiliki postur tubuh yang sangat bagus itu sedang membungkukkan pinggangnya sambil memegang alat dan melakukan sesuatu pada mesin.

Rok kulitnya memang sudah pendek. Begitu tubuhnya membungkuk, tidak hanya sepasang kakinya yang lurus dan panjang itu yang terlihat putih menyilaukan, tetapi juga bokongnya terlihat mengencang.

Membuat orang terus berimajinasi. Penuh semangat.

"Kamu mimisan."

Suara pelan ini membuat He Fei refleks menyentuh hidungnya. Setelah berhasil menyentuh darah di satu tangannya, dia mengumpat 'S*al' dengan suara rendah. Bisa-bisanya dia membuat hal memalukan sebesar ini di depan Kakak Kedua.

Kemudian, He Fei berkata dengan canggung kepada Lu Jingye, "Kakak Kedua, kamu jangan salah paham. Tubuhku hanya sering panas belakangan ini… Kamu tunggu dulu. Aku pergi membersihkannya dulu."

Setelah mengatakan ini, dia berbalik badan dan kemudian berlari menuju toilet.

Lu Jingye menarik kembali tatapannya lalu beralih menatap sosok merah menyala itu dan melangkahkan kakinya untuk berjalan mendekatinya.

Beberapa pekerja perawatan dan perbaikan yang sedang berdiri di sana langsung menolehkan kepala mereka secara bersamaan saat merasa ada orang yang datang. 

Semua orang dikejutkan oleh aura dari tubuh orang yang datang itu.

"Tang bongkar pasang cincin piston."

Zi Yi mengulurkan tangannya ke belakang tanpa menolehkan kepalanya.

Setelah berlalu beberapa detik dan tidak ada jawaban, Zi Yi berbalik badan dengan tidak senang. Diia pun langsung bertatapan dengan sepasang mata yang sedalam kolam.

Zi Yi refleks mengamati dan menilainya.

Pria tinggi dan tampan yang mengenakan setelan jas dengan tubuh yang memancarkan aura mulia.

Zi Yi bertanya dengan sedikit tidak yakin, "Apa kamu Bos toko ini?"

Pemilik asli tubuh ini telah beberapa kali datang ke sini, tetapi dia merasa tempat ini kotor sehingga selalu duduk di dalam mobil setiap datang ke sini dan meminta Li Xiangnan yang mengurus segala hal. Jadi, dia tidak pernah melihat Bosnya. Tetapi dia ingat ada orang yang pernah membahas tentang Bos toko ini yang memiliki latar belakang bagus. 

Lu Jingye sedikit menutup bibirnya tanpa menjawab saat menatap wanita yang mengikat rambutnya dengan kuncir kuda tinggi. Wajahnya terkena sedikit oli mesin, mata phoenix yang sedikit terangkat, riasan wajah yang tebal, dan ekspresi percaya diri yang tenang di wajah indahnya.

Zi Yi sedang terburu-buru. Setelah melihat Lu Jingye tidak menjawab, Zi Yi menganggap dia adalah Bos toko ini kemudian berkata, "Kamu kebetulan datang di waktu yang tepat. Karyawanmu lama sekali dan tidak berhasil menemukan alat yang aku mau, jadi bantulah aku."

Kelopak mata He Fei langsung berkedut saat berjalan mendekati mereka dan mendengar ucapan Zi Yi.

Wanita ini memiliki nyali yang besar sekali. Beraninya dia menyuruh Kakak Kedua!

He Fei segera berjalan mendekatinya dengan langkah yang besar.

Lu Jingye tiba-tiba bertanya, "Aku dengar kamu ingin merubah tenaga mobilmu sama seperti tenaga kuda maksimum yang ditingkatkan menjadi 3000 hp, kecepatan maksimum 800 km/jam, akselerasi dari 100 km/jam hanya membutuhkan waktu 1 detik, dan roda diganti dengan material luar angkasa sintetis xx."

"Benar."

Zi Yi pergi mengambil tang bongkar pasang cincin piston lalu membenamkan kepalanya ke dalam kap depan lagi, "Aku tahu kalian tidak dapat melakukannya sehingga kamu hanya perlu membantuku saja."

Setelah mengatakan itu, Zi Yi berkata lagi, "Setelah aku membongkar beberapa bagian-bagian mobil ini, bawakan bagian atas kotak roda gigi ke sini. Aku mau menggantung kemudian menyimpan mesinnya, lalu… Minta karyawanmu segera membawa barang-barang lain yang aku inginkan ke sini."

"... Oke."

"Kak…"

He Fei menatap Lu Jingye yang mulai membuka kancing jasnya setelah menjawab itu dengan ekspresi terkejut hingga melupakan hal-hal yang ingin ia katakan.

Lu Jingye melepaskan setelan jasnya lalu menyerahkannya kepada He Fei, "Bantu pegang." 

He Fei, "!!!"

 Zi Yi memodifikasi mobilnya sampai pukul dua siang.

Saat berhenti, Zi Yi baru menyadari ketika pria yang membantunya itu berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan dengan ekspresi tenang, sedangkan yang lainnya menatapnya dengan tatapan seperti melihat hantu hingga tertegun.

Zi Yi mengerutkan keningnya tiba-tiba dia teringat bahwa reputasi pemilik asli tubuh ini tidak begitu bagus. Sangat jelas orang-orang ini menatapnya dengan tatapan yang mengandung prasangka.

Zi Yi tidak peduli dia juga berjalan menuju wastafel.

Saat berdiri di tepi wastafel bersama pria itu, Zi Yi baru menyadari ternyata pria itu lebih tinggi darinya lalu bertanya dengan santai, "Berapa tinggimu?"

"188 cm."

Zi Yi mengangguk-angguk kepalanya sambil menekan botol sabun cuci tangan untuk mencuci tangannya.

Pada saat itu, Lu Jingye mengingatkan, "Wajahmu kotor."

Zi Yi berpikir sebentar lalu berbalik badan untuk berkata kepada orang yang berdiri di sana, "Siapapun dari kalian bantu ambilkan tas tanganku."

He Fei tiba-tiba sadar kembali. Ada sebuah semangat yang tidak dapat dideskripsikan di hatinya. Setelah bertanya kepada karyawannya di mana letak tas tangan Zi Yi, dia langsung membawakan tas tangannya ke sana dengan cepat.

Zi Yi mengambil tas tangannya, lalu mengeluarkan tisu basah penghapus riasan wajah di dalamnya untuk mengelap wajahnya.

Saat dia menunjukkan wajah polosnya tanpa riasan wajah, He Fei tercengang.

Bahkan, Lu Jingye pun juga terlihat sedikit terkejut.