webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasia
Classificações insuficientes
1613 Chs

Pasca Perang Kutub Selatan

Fruit 700: Pasca Perang Kutub Selatan

4 tahun pasca peperangan di Kutub Selatan…

Mansion Andrea, Roppongi Hills, pagi jam setengah tujuh, sudah dipenuhi oleh berbagai suara berisik. 

"Ivy, lekas habiskan makanmu, sayank. Jo, jangan membuat rambutmu kayak gitu! Hapus!" seruan dari Andrea ketika melihat putra sulungnya sungguh heboh. Jovano terpaksa kembalikan warna rambutnya yang merah menyala kembali ke warna hitam asli menggunakan kekuatan magis. 

Andrea sedang di ruang makan dengan Shelly, sibuk menyuguhkan berbagai makanan. 

"Ayo, Ivy darling, habiskan makanmu, sebentar lagi berangkat sekolah." bisik Andrea di dekat wajah putrinya. "Apa nasi gorengnya kurang enak?"

"It's fine." Ivy menjawab singkat dan melanjutkan makannya. 

"Mama… apakah jus buahnya sudah ada?" Kuro muncul dari lantai atas dan duduk di sebelah Ivy. Wajah bangun tidurnya sungguh kentara, rambut hitam panjangnya masih berantakan.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com