webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasia
Classificações insuficientes
1613 Chs

Membunuh King Zardakh

Fruit 375: Membunuh King Zardakh

"Jangan mengada-ada, Andrea." Nivria menggapai tangan anaknya.

"Memang apa salahnya?" pekik Andrea tak mau kalah. Tatapannya tegas menghujam manik mata sang Ibunda.

"Kau ingin upacara pernikahan secara keagamaan di sini. Itu mustahil." Zardakh ikut bicara. "Apa kau lupa ini di mana?"

Mereka sedang berdebat di ruang keluarga istana Berlian. Andrea tegas kokoh menginginkan sebuah upacara pernikahan secara keagamaan dengan Dante.

Tentu keinginan tersebut ditentang oleh penghuni lainnya. Termasuk Nivria.

Nona Cambion menoleh ke Dante. "Kau juga mo ikutan nentang kemauan aku?"

Dante menggeleng. "Kemauanmu adalah kemauanku juga. Karena kita sudah menjadi satu."

"Ahh, shut up, Dan. Aku ga butuh ucapan sok romantis kayak gitu!" sahut Andrea kejam.  Kembali perhatian dia arahkan ke kedua orang tuanya. "Tak bisakah aku punya keinginan? Katanya kalian ortu aku, ya kan?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com