webnovel

Devil's Fruit (21+)

"Aku tau aku ini hasil dari pembuahan terlarang yang tak bisa terelakkan. Bahkan aku tau kekuatanku yang sebenarnya dan aku sangat membenci itu. Aku berharap aku tak pernah ada jika hidupku selalu dalam teror seksualitas yang mati-matian aku hindari." Andrea merasa hidupnya jungkir balik saat mendekati usia 17 tahun, dimana dia akhirnya tau bahwa dia adalah keturunan salah satu raja iblis Incubus di Underworld. Cambion. Itulah sebutan baru bagi dirinya. Apakah dia nantinya akan memiliki tanduk? Apakah dia nanti akan berwajah seram? Berekor? Yang jelas, Andrea tidak menyukai kekuatan barunya. Kekuatan yang membuatnya menarik perhatian para lelaki. Kekuatan yang membuatnya harus terus lari dan dilindungi. Sedangkan Dante, seorang Nephilim yang berhasrat naik ke Surga, dia harus membunuh 100 keturunan Iblis agar bisa menjadi seorang Angel. Dan Andrea merupakan target buruan ke-99. Namun, ketika feromon gadis itu terlalu menggoda, Dante menghadapi dua pilihan: tetap membunuh Andrea? Atau justru memiliki Andrea untuk dirinya sendiri? WARNING: - HANYA UNTUK PEMBACA BERUSIA DI ATAS 17 TAHUN - ERO-FIC - TIDAK UNTUK MANUSIA SUCI & ANAK-ANAK - VULGAR & EKSPLISIT - BEBERAPA DIALOG MEMAKAI BAHASA GAUL & KASAR - TAK PERLU MEMBAWA SARA KE KOMENTAR KALIAN KARENA INI BUKAN NOVEL RELIGI!

Gauche_Diablo · Fantasia
Classificações insuficientes
1613 Chs

Bukan Ras Tahu Bulat

Fruit 1613: Bukan Ras Tahu Bulat

"Hengkhh!" Zivena rasanya tercekik oleh ucapan tak terduga dari Nafael. "Si—siapa yang cemburu, dasar malaikat gila!"

Zivena buru-buru menoleh ke arah lain, membelakangi Nafael untuk menyembunyikan kemarahannya. Atau … malunya? Dia hanya tahu pipinya terasa panas saat ini dan pasti wajahnya memerah.

"Cemburu? Cih! Untuk apa aku repot-repot cemburu padamu? Sungguh buang-buang energi!" gerutu Zivena pelan, tapi pasti masih terdengar oleh Nafael.

"Hm, ya sudah kalau tidak cemburu, tidak perlu meributkan siapa saja yang genit padaku, bukan?" Nafael berjalan mendahului Zivena.

Melihat Nafael berjalan di depan, Zivena segera berlari kecil untuk menyusul. Hatinya berdebar-debar tak karuan.

'Apakah ini karena ….' Zivena membatin, 'Ah! Tak mungkin! Jantungku begini karena aku berlari! Ya, karena berlari! Sialan! Malaikat gila! Dasar sialan!'

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com