Agnes sama sekali tak ada selera mengikuti pelajaran di sekolahnya. Kedua matanya memang menatap ke depan layar proyektor, tapi pikiran remaja belia ini terus dihantui kata-kata sang mami tadi pagi. Bel panjang tanda istirahat pun terdengar sangat kencang di telinganya. Agnes langsung merebahkan kepalanya di atas meja sementara Clarissa menghampiri Agnes menepuk pelan pundaknya.
"Kamu kenapa, Nes? Kusut amat?" tanya Clarissa duduk di depan sahabatnya.
"Ga apa, lelah." Sahut Agnes dengan suara parau, terdengar lelah memang.
"Semalam kamu kenapa, sih? Kaya bukan kamu deh yang ngomong pas kemarin telepon aku?" tanya Clarissa penasaran dan mendekatkan wajahnya ke atas rambut Agnes.
Sedetik … dua detik, Agnes terdiam dan tak menggubris Clarissa yang terus mengoceh di depannya. "Aku mau mati saja rasanya, Clas!"
"What!? Hey, kamu barusan ngomong apa, Nes? Mati?" Clarissa tampak terkejut.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com