Untung saja Papa datang, dengan begitu aku tak perlu menjawab pertanyaan Jonathan. Anak itu sekarang sudah semakin curiga jika dia bukanlah bagian dari keluarga ini, semua ini gara-gara Sekar yang terlalu jujur tadi di hadapan Pras. Memang sih, selama ini dia selalu menampakkan ketidak sukaannua pada Jonathan. Kadang aku menegurnya untuk tak bersikap demikian, tapi tetap saja tak di dengar.
Padahal Papa seringkali mengingatkan aku untuk menasehati Sekar agar tidak membeda-bedakan antara Gavriel dan Jonathan.
"Eh Kakek, apa kabar?" Jo berdiri dan menghampiri Papa seraya mengulurkan tangan untuk mencium tangan Papa
"Baik, Jo. Kamu sendiri bagaimana?"
"Baik juga, Kek."
"Oh ya, bagaimana dengan kuliahmu, Jo? Apakah sudah hampir selesai?"
"Jo masih sibuk dengan persiapan pemilihan ketua PRESMA, Kek. Setelah itu, baru Jo akan segera menyelesaikan tugas akhir Jo secepatnya."
"Ya sudah, kalau begitu segera selesaikan. Agar kamu bisa membantu Papamu mengelola perusahaannya,"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com