Ku pandangi nuansa malam dari dalam jendela mobil. Teringat kala perbebatan terjadi antara aku dan Mas Yasa sebelum pergi liburan dua hari lalu. Semua pikiran berkecamuk menjadi satu, aku tidak bisa menyembunyikan rasa cemasku di hadapan Papa saat ini.
"Kamu harus tenang, Sekar. Papa yakin Yasa hanya kecapean saja, mungkin dia terlalu stress dan capek akhir-akhir ini. Sehingga bisa tidak sadarkan diri seperti ini," ucap Papa padaku mencoba menenangkan.
Semoga saja apa yang Papa katakan memang benar. Aku tahu Mas Yasa sedang tertekan dengan masalah yang terjadi saat ini, dan mungkin saja saking tertekannya dia jadi pingsan begitu.
"Iya, Pa. Semoga saja."
'Tuhan ... Berikan jalan keluar dari masalah yang sedang menimpa keluargaku saat ini. Agar Mas Yasa dan aku bisa hidup dengan tenang, tanpa memikirkan hutang yang menumpuk ini. Aku tidak ingin terjadi sesuatu yang berat pada suamiku, Tuhan.' jeritku dalam hati.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com