webnovel

Demi Cinta Kita

Ruth adalah seorang dosen fakultas seni yang menemukan cintanya pada April, gadis yang memiliki bakat dan mimpi untuk menjadi penyanyi terkenal. Tak hanya dukungan moril, Ruth bahkan rela bekerja apa saja untuk mendapatkan uang demi mewujudkan impian kekasihnya. Tak jarang ia mengabaikan kesehatannya, kendati Tom sahabat sekaligus dokter pribadinya sering memperingatkan bahaya penyakit yang selama ini diidapnya. Suatu hari April mengalami kecelakaan fatal. Ruth di hadapkan pilihan yang amat sulit. Akankah ia bertahan atau harus mengorbankan hal yang paling berharga dalam hidupnya. Di sisi lain orang tua April yang tak merestui hubungan mereka tak berhenti menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi pada pada putri mereka. Bagaimana Ruth menghadapinya dan keputusan apa yang ia ambil??

Naufira_Andriani · Outros
Classificações insuficientes
7 Chs

Keputusan Sulit

Jantung Ruth berdebar debar, ia merasakan sakit luar biasa di dadanya. Nafasnya sesak sekali dan jari jari tangannya sedingin es. Langkahnya terhuyung huyung, namun ia harus bertahan. Sesekali ia bersembunyi saat melihat suster atau orang orang asing yang lewat. Bagaimana pun Ruth tak boleh menyerah, ia ingin melihat wajah April di sisa nafasnya. Sekuat tenaga ia membuka pintu, dan hampir saja ia terjatuh jika tangannya tak bertumpu pada ranjang April.

"Ruth kau kah itu?" Tanya April, ia mencium wangi parfum yang biasa dipakai kekasihnya.

"Ya…ini aku, aku datang mengunjungimu." Keringat dingin mengalir di sekujur tubuhnya. Rasanya ia tak sanggup lagi berdiri.

"Boleh aku berbaring di pangkuanmu, rasanya aku lelah sekali"

"Tentu saja, kemarilah!" April melipat kakinya. Ia mendengar saat ranjangnya berderit dan kepala Ruth berbaring miring di pangkuannya. April membelai kepala pria itu. Ia berharap waktu berjalan lebih lambat hari ini, agar tak ada sesuatu pun yang memisahkan mereka, termasuk keputusan ayah yang akan mengakhiri hubungan mereka.

"sayangku…berjanjilah padaku kau akan meneruskan hidup ini dan mewujudkan impianmu" ucap Ruth, nafasnya kian berat.

"Kenapa tiba tiba kau bicara seperti itu Ruth?"

"Tidak semua pertanyaan akan terjawab di hari yang sama sayang. selama ini aku selalu berdoa. Semoga di kehidupan selanjutnya kita bisa bertemu lagi dan mengakhiri hubungan itu dengan pernikahan."

"aku berjanji akan selalu mencintaimu hari ini esok dan seterusnya." April meraba wajah kekasihnya, jari jarinya menari di helaian rambut pria itu. Namun pandangan Ruth kian kabur, jantungnya melemah. Ia sekarat.

"Aku lelah sekali, aku ingin tidur. menyanyilah untukku!"

April tersenyum, ia mulai bersenandung lirih. Mengusap wajah kekasihnya yang perlahan mulai kehilangan kesadaran. Ruth merasa semua berangsur gelap, tubuhnya ringan, hampa dan semakin melayang. Sementara itu Tom baru saja tiba, wajahnya terlihat panik. Ia terlambat menemukan Ruth. Kini pria itu telah tiada di pangkuan kekasihnya. Sebuah pesan di gawai Tom setengah jam yang lalu,(Berikan mataku untuk April, dia lebih membutuhkannya dari pada aku).