Rasa yang Tertunda

Satria merasa kasihan sekali melihat Ify yang sedang tampak gelisah namun di sisi lain dia tidak ingin membuat efek terbiasa dengan dia. Dia hanya mampu terdiam dan berdoa agar suatu saat nanti Ify bisa bertemu dengan lelaki yang tepat menemani. Dia berharap kalau bisa mandiri.

" Bagaimana kabarmu sekarang Ify? Apa kamu baik-baik saja? " Satria pun mulai memang menarik nafas perlahan-lahan lalu dia pun menutup bingkai foto yang ada di tangannya.

Satria pun mengingat kejadian masa kecil ketika bersama dengan Ify. Perempuan yang selalu saja menyita pikirannya bahkan membuat dia jatuh cinta berulang-ulang kali. Rasa itu masih membekas namun tertunda untuk diungkapkan dengan sebuah kata-kata manis.

" Satria!"

Satria pun menoleh melihat Ify sedang berdiri di belakangnya. Jadi itu yang masih berusia 10 tahun menggunakan sebuah hijab berwarna merah jambu dan pakaian gamis berwarna hitam.

" Hari ini apa kita jadi untuk jalan-jalan atau bersepeda?"