Suasana cukup menegangkan ketika melihat kondisi Arumi yang begitu mengenaskan. Terlihat wajah Bagas begitu panik ketika mendapati adiknya yang terlihat sangat pucat. Dia berharap kalau adiknya bisa selamat.
" bertahanlah!" Bagas pun membisikkan sebuah kata ke telinga Arumi. Dia tidak menyangka kalau Arumi begitu sangat nekat sekali melakukan usaha bunuh diri dengan menelan beberapa pil dalam botol. Dia tidak ingin kalau adiknya mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak benar.
Bagas pun berlari sekuat tenaga menuju ke rumah sakit yang terdekat. Dia berharap kalau segera sampai ke sana. Agar Arumi segera mendapat tindakan dari tim medis.
Mendadak hujan begitu deras sekali rintiknya. Hingga membasahi tubuh mereka berdua. Bagas pun tidak kuasa menahan air matanya karena dia tidak ingin kehilangan adik satu-satunya yang sangat dia sayangi. " kamu tidak boleh meninggalkan kakakmu," kata Bagas sekali lagi sambil berlari sekuat tenaganya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com