"Pak Edward?" tanya Hendra kaget.
"Kalian berdua lagi ngapain di sini" Hendra bersikap sangat kaku, sambil melirik Arinka dan Hendra bergantian.
"Saya lagi nemenin Arinka, Pak. Takut dia bunuh diri gara-gara vidionya viral di internet."
Arinka menonjok perut Hendra dengan siku tangannya. "Lo jangan bikin gosip murahan!"
"Hendra, kamu kembali ke kelas. Biar Arinka, saya yang urus."
"Siap, Pak!" Hendra berlari sembari melambaikan tangan pada Arinka yang ditahan oleh Edward.
Gadis itu menggaruk kepalanya yang tak gatal dan menapat Edward dengan sorot mata bersalah.
"Kamu marah, ya? Tapi aku nggak mau bunuh diri, kok. Si Hendra kalau ngomong emang suka sembarangan" ucap Arinka memberi alasan.
"Kamu ngapain berduaan di sini sama Hendra?"
Edward berdiri di depan tembok persis seperti yang Arinka lakukan tadi.
"Awalnya aku cuma sendirian di sini. Karena aku nggak kuat di kelas. Santi terus gangguin aku, Ed. Daripada berantem dan mukul orang, mending aku keluar, cari angin."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com