Lu Bancheng menelan ludah perlahan dan tidak menyadari bibirnya masih berada di bibir Xu Wennyan. Ia segera menarik dirinya kembali untuk menjaga jarak dari Xu Wennuan. Saat itulah ia memperhatikan bahu Xu Wennuan gemetaran karena menangis.
Matanya tertuju pada Xu Wennuan sebelum ia melihat ke bawah. Ia melihat tangan Xu Wennuan mencengkeram seprai begitu erat sehingga sendi jarinya menonjol. Tubuh Xu Wennuan tegang, dan meskipun ia berusaha menekan rasa takut dan dendamnya, perasaannya jelas terlihat.
Rasanya seolah-olah ada sesuatu yang berat menekan dadanya, membuatnya merasa sesak dan tidak nyaman. Ia merasa sedih, dan hasrat seksualnya benar-benar hilang. Ia merapatkan bibirnya dan kemudian menggerakkan matanya kembali ke wajah Xu Wennuan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com