Ceklek!
"Tresno?" ucap Mak Jinny.
"Assalamu'alaikum, Jinny," Mbah Tresno mengucapkan salam.
"Walaikumsalam," sahut Mak Jinny.
'Tumben, Tresno, segala ngucap salam?' bicara Mak Jinny di dalam hati.
"Jinny, apa saya boleh masuk?" tanya Mbah Tresno.
"Oh, ya ... bo-boleh si ...," jawab Mak Jinny terbata-bata.
Lalu Mbah Tresno masuk ke dalam rumah.
Dia berdiri tepat di samping Kong Oesman.
"Boleh saya duduk?" tanya Mbah Tresno lagi.
"Ya... ya bo...leh, juga sih ...," jawab Mak Jinny.
Kong Oesman tampak heran sekaligus kesal dengan kedatangan Mbah Tresno.
Bibirnya mengerucut sambil memandangi Mbah Tresno.
Tak sepatah kata pun yang terucap.
Mereka bertiga duduk dan saling berdiam-diaman.
Entah mengapa penampilan Mbah Tresno hari ini sangat berbeda.
Alih-alih menggunakan pakaian serba hitam, dengan belangkon di kepalanya, Mbah Tresno malah menggunakan baju koko, dengan bawahan sarung dan juga kopiah di kepalanya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com