webnovel

Selesainya Misi Pertama

Pertarungan antara Naruto dan Gaara kurang lebih masih sama seperti di animenya. Pertarungan mereka menghancurkan area sekitar, bahkan di tempat Emera dan Sasuke ikut terkena dampak walau tidak berbahaya.

Gaara telah berubah menjadi wujud Ichibi. Namun itu bukanlah tubuh asli Ichibi, melainkan itu hanya konstruksi pasir raksasa yang menyerupai tubuh Ichibi. Orang yang mengendalikan semua itu bukankah Gaar, tetapi Ichibi berhasil mengambil alih tubuh Gaara dia yang menciptakan konstruksi pasir raksasa tersebut. Memang, kekuatannya tidak sekuat seperti saat dia terbangkitkan sepenuhnya. Tapi, dengan tubuh besarnya itu, dia bisa dengan mudah menghancurkan area di sekitarnya hanya dengan berjalan. Selain itu, pertahanan keras milik Ichibi sangat merepotkan untuk diurus, yang mana pertahanan ini juga menjadi keahlian utama milik Ichibi.

Naruto memanggil Gamabunta yang membantunya dalam pertarungan ini. Ukuran tubuh Gamabunta berhasil menyaingi konstruksi pasir Ichibi tetapi dia tetap kesulitan untuk melawannya. Bahkan jika Gamabunta tidak bisa mengalahkan Ichibi, keberadaannya di sini sangat membantu pertarungan.

*Bom!* *Bom!* *Bom!*

Sama seperti di animenya, Ichibi menembakkan beberapa bom angin ke arah Gamabunta. Sebagai tindakan balasan, Gamabunta menembakkan bola angin pada Ichibi.

*Tes!* *Tes!* *Tes!*

Serangan ini mengakibatkan hujan deras di area sekitarnya. Karena hujan ini, pakaian yang dikenakan Emera menjadi basah saat ini. Untung saja dia memakai jaket yang cukup tebal atau jika tidak kaos T-shirt tipis di balik jaketnya akan tembus dan memperlihatkan tubuhnya.

'Benar-benar pertarungan yang hebat, ya. Jika mereka berdua (Ichibi dan Gamabunta) berada di duniaku, mereka sudah berada di tahap 4. Aku sendiri tidak yakin bisa mengalahkan masing-masing dari mereka menggunakan kekuatanku saat ini. Untung saja misiku bukan bertarung Melawan Ichibi.'

Sasuke tercengang melihat pertarungan ini. Dia sangat tidak menyangka jika Naruto menyimpan kekuatan sebesar ini dan kagum dengan bagaimana cara dia bertarung melawan monster raksasa itu. Dengan kekuatannya saat ini, Sasuke memang tidak akan bisa membuat kerusakan serangan sebesar ini.

*Poof!*

Naruto menerapkan Henge no Jutsu miliknya pada Gamabunta dan mengubahnya menjadi mirip Kyuubi. Dengan ini, Gamabunta memiliki cakar dan bisa memegang tubuh Ichibi, yang dengan begitu Naruto bisa melancarkan serangannya.

'Yosh! Sudah saatnya bergerak! Kebetulan juga aku sudah tahu bagaimana cara menggunakan Shunshin no Jutsu walau masih setengah-setengah dan aku belum yakin ini akan berfungsi seperti aslinya.'

'Aku harus cepat. Dengan ⅒ chakra saat ini, aku hanya memiliki satu kesempatan dan sebisa mungkin menghindari konfrontasi langsung atau hal buruk dan tidak diinginkan akan terjadi.'

*Sis!*

Emera menghilang dari tempatnya berada. Mata merahnya menyala terang di tengah hutan rimbun dengan dedaunan basah yang menutupi cahaya matahari. Tujuannya adalah menyadarkan Gaara, karena jika kalian ingat salah satu misi Emera adalah menghentikan amukan Ichibi.

'Cepat! Bagaimana dia bisa bergerak secepat itu?' Sasuke kembali terkejut saat dia sadar Emera menghilang dari tempatnya berada.

Selain memperhatikan pertarungan ini, Sasuke juga sedikit waspada terhadap Emera. Dia belum sepenuhnya mempercayai Emera dan akan mengeliminasinya ketika melakukan sesuatu yang aneh dan mencurigakan. Namun setelah melihat kecepatan Emera, dia merasa ragu untuk bisa bertarung melawannya.

---

*Bam!*

Di dalam pertarungan, Gamabunta dalam wujud Kyuubi menabrakkan kepalanya pada kepala Ichibi dan menghentikan gerakannya.

"Bagus, sekarang adalah kesempatanku! Aku hanya harus memukulnya, 'kan?" ucap Naruto dengan semangat dan serius.

*Tap!*

Naruto melompat ke atas dan meluncur cepat ke arah Gaara yang tidak sadarkan diri di atas kepala Ichibi.

*Tep!* *Sret!*

Ketika Naruto menapakkan kakinya pada tubuh pasir Ichibi, pasir bergerak melilitnya dan menghentikan gerakannya. Dia menjadi terkejut dan kehilangan ketenangan karena ini.

"Lepaskan aku, sialan!" Naruto terkejut melihat pasir yang mulai menutupi tubuhnya.

"Gya ha ha, jangan harap manusia sepertimu bisa menghentikanku!" ucap Ichibi dengan sombongnya.

"Begitukah? Sayang sekali ini waktunya untuk tidur bagimu, luwak!" Emera secara mendadak berada di atas kepala Ichibi tanpa ada yang menyadarinya.

"Em-Emera-chan!" teriak Naruto sebelum pasir berhasil menutupi seluruh tubuhnya.

Emera menggunakan tangan kirinya untuk menyentuh kepala Gaara. Perlahan-lahan, dia mendapatkan chakra Ichibi dan chakra dalam tubuhnya kembali terisi. Chakra Ichibi yang masuk ke dalam tubuh Emera dikonversikan menjadi chakra pribadi miliknya sehingga dia tidak akan mendapatkan gangguan dari Bijuu yang telah ia diserap chakranya karena kehendak dari Bijuu tersebut tidak ada dalam chakra Emera.

'Bagus, dengan ini misiku selesai.'

"Sekarang saatnya kamu tidur nyenyak, Luwak! Hehehe, tenang saja. Sakitnya tidak akan lama dan hanya akan terasa seperti digigit semut, kok." Emera tersenyum tanpa rasa bersalah.

"Tung—! Jangan harap aku akan diam saja!"

*Sret!*

Ichibi segera mengendalikan pasir tubuhnya di bawah tubuh Emera dan berusaha melilit Emera. Namun sayangnya, gerakan pasir Ichibi terlalu lambat dan Emera lebih dulu menyerang Gaara.

"Milenial no Jutsu; Tamparan Mantan yang Telah Sangat Marah pada Pacarnya Sampai Pukulannya menjadi Jutsu!"

*Plak!*

Tanpa rasa bersalah, ragu-ragu, ataupun tanpa rasa kasihan, Emera langsung menampar pipi kana Gaara dengan sangat keras.

Gaara langsung membuka matanya secara spontan. Dia terkejut ketika tamparan keras tersebut mendarat di pipinya.

"Tidak!" teriak putus asa Ichibi dengan tubuh konstruksi pasir yang mulai memudar.

Naruto, Gaara, dan Emera perlahan-lahan jatuh bersamaan dengan konstruksi pasir yang memudar. Mereka jatuh dengan terjun bebas tanpa membawa parasut atau apapun itu. Ketinggian ini memang tidak berbahaya bagi ninja, sehingga mereka bertiga bisa santai-santai.

'Sip! Dengan ini misiku seles—.' Pikiran Emera terpotong ketika dia merasa sebuah perasaan asing dalam tubuhnya.

*Deg!* *Deg!*

Emera merasa jika seluruh tubuhnya tersduk oleh sesuatu yang asing dan pikirannya sangat pusing seakan beberapa ingatan yang masuk ke dalam kepalanya dalam satu waktu yang bersamaan. Karena masalah ini, Emera terdiam melamun merasakan perasaan yang ada di dalam tubuhnya.

"Apa kamu baik-baik saja Emera-chan!" teriak Naruto yang melihat Emera melamun ketika jatuh.

Naruto pada awalnya ingin menangkap Gaara sebelum jatuh ke tanah untuk mengurangi dampak kerusakannya. Tapi setelah melihat Emera yang melamun, dia ragu akan menangkap Emera atau Gaara. Padahal kalau itu author, saya pasti akan memilih Emera. Bukankah lebih baik memilih Emera karena Naruto mungkin akan mendapatkan seorang pacar jika Emera merasa terharu pada usaha Naruto? Dan kalau untuk Gaara …, Naruto masihlah manusia normal yang menyukai wanita. Dia tidak akan suka jika memiliki hubungan aneh dengannya.

'Oh, jadi seperti itu. Sekarang aku paham.'

Emera berhasil keluar dari lamunannya sesaat sebelum mencapai tanah. Dia memiliki wajah yang tersenyum kecil, merasa senang merasakan sebuah perubahan dalam tubuhnya.

*Tap!* *Brak!*

Naruto dan Emera berhasil mendarat dengan halus sementara Gaara menghantam tanah.

Sayangnya karena Naruto lambat berpikir dan mengkhawatirkan Emera, dia tidak menolong Gaara dan malah membuatnya jatuh keras menubruk tanah. Pesan moral yang bisa kita ambil dari ini, abaikan teman laki-laki dan tangkap yang perempuan!