webnovel

Bagaimana Cara Bermalam Tanpa Mengeluarkan Uang?

Sampai sore hari, akhirnya Emera menghabiskan waktunya dengan melatih kontrol chakra dan membiasakan dirinya dalam menggunakan Jutsu. Ini merupakan adegan yang membosankan, jadi author memotongnya agar tidak memperbanyak BAB membosankan lainnya.

Dalam menggunakan Ninjutsu, sayangnya Emera tidak bisa menggunakan segel tangan karena dia tidak familiar dengan itu. Namun sebagai gantinya, dia sangat mahir dalam mengontrol chakranya dengan cepat dan langsung bisa menggunakannya untuk memperkuat fisik, berjaga di atas pohon, dan beberapa kontrol chakra dasar lainnya hanya dalam waktu beberapa jam. Dia mungkin juga bisa berdiri di atas air, tapi tidak ada daerah berair di dekat mereka saat itu sehingga Emera tidak mengijinkannya.

Selain itu, Jiraiya juga memberitahu Emera tentang rasengan, tapi dia terkejut dan tercengang setelah dalam beberapa percobaan Emera berhasil memecahkan balon angin keras. Tapi, dia masih belum bisa membentuk Rasengan secara sempurna.

Lagi pula pada dasarnya, Emera memang merupakan Cursed Children dan memiliki kemampuan mental yang lebih tinggi dari manusia biasa. Pikirannya bisa membuatnya mempelajari sesuatu dengan lebih cepat bahkan jika dia bukan model yang menguntungkannya dalam kekuatan pikiran.

Sekarang, Emera dan Naruto sedang berjalan di jalanan Konoha yang sepi. Orang-orang di sekeliling mereka mengabaikan keduanya karena selain tidak memiliki urusan dengan mereka berdua, mereka lebih suka jika tidak membuat kontak dengan Naruto yang merupakan wadah dari Kyuubi.

"Apa kami yakin dengan ini, Emera-chan? Apa kamu tidak mencurigaiku?" tanya Naruto sambil memelas, khawatir pada Emera.

"Tidak, tidak apa-apa. Aku sudah memutuskan akan bermalam di rumahmu malam ini. Lagi pula, aku tidak memiliki uang sepeserpun untuk menyewa penginapan. Bahkan jika aku memilikinya, itu akan sedikit sulit meminta dengan penampilanku yang seperti anak 9 tahun," jawab Emera sambil membuat senyuman menyedihkan.

Dia sedang meratapi nasibnya yang tidak memiliki uang, bukan hanya di dunia ini tapi juga di dunia asalnya. Yah, uang dari dunia Black Bullet memang tidak akan bisa digunakan di sini dan Emera juga tidak bisa membeli sesuatu di area Tokyo karena dia merupakan Cursed Children. Tapi, setidaknya dia ingin memiliki beberapa uang sebagai jaga-jaga di saat terdesak. Siapa tahu saja, kebetulan dia bisa menggunakan uang itu.

"Baiklah jika kamu tidak masalah tinggal berdua denganku. Sejujurnya aku senang saat kamu mempercayai aku sebagai temanmu." Naruto memalingkan wajahnya karena merasa tidak yakin dengan keputusan ini.

Naruto memang pernah mengejar Sakura di anime aslinya, tapi ini baru pertama kalinya seorang gadis meminta untuk tinggal di rumahnya. Sebagai anak laki-laki yang sehat pada masa pubernya, dia merasa sedikit … tidak nyaman ketika dia hanya berdua saja dengan lawan jenisnya.

---

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya mereka berdua sampai di apartemen Naruto. Tidak ada yang spesial dari itu, hanya sebuah apartemen kecil yang ditinggali oleh seorang lelaki yatim-piatu dan karena dia merupakan laki-laki, kalian sudah tahu sendirilah seperti apa penampilan di dalam apartemen Naruto.

"Wah! Sungguh hebat sekali, ya? Jarang-jarang aku melihat pemandangan seperti ini!" Inilah yang dikatakan Emera sambil tersenyum cerah ketika melihat kamar Naruto.

Tentu saja ini bukan pujian. Ini sangat jelas merupakan sindiran pada Naruto yang jarang atau hampir tidak pernah membersihkan kamarnya. Seperti yang kalian ketahui, ruangan di dalam apartemen Naruto sangat kacau dan tidak layak untuk ditinggali. Sungguh, sangat tidak manusiawi sekali ketika manusia tinggal di tempat seperti ini. Bahkan Author bertanya-tanya, bagaimana Naruto bisa bertahan di tempat yang berantakan seperti itu?

"Ugh, maaf, deh, jika apartemenku tidak rapi dan barang-barang di sana berserakan. Memangnya apa yang kamu harapkan dariku yang hidup sendiri?" kata Naruto sambil membuat wajah datar dan lelah.

'Aku sudah tahu jika Naruto memiliki ruangan kacau dan tidak membersihkan ruangannya. Tapi tetap saja, aku tidak menyangka akan menjadi separah ini ketika melihatnya secara langsung dari pada dari balik layar smartphone.'

"Hah, sudahlah. Lebih baik jika kita berdua mulai membersihkan ruangan ini sebelum menjadi lebih parah lagi," kata Emera dengan lelah, memikirkan kepribadian buruk Naruto.

"Apa! Membersihkannya? Kenapa aku harus melakukan hal merepotkan seperti itu!" teriak Naruto yang sepertinya dia sangat benar-benar tidak ingin melakukan hal ini.

*Whirl!*

Emera menatap Naruto dengan mata merah menyala seperti monster sambil menciptakan Rasengan tidak sempurna di tangan kanannya menggunakan elemen angin.

"Aku masih akan memaklumi jika kamarmu kotor dan berantakan setelah tinggal sendirian dalam waktu yang lama, tapi jangan harap aku akan mentoleransi kamu yang menolak untuk membersihkannya, mengerti!" Tatapan iblis Emera sangat menyeramkan saat dia mengarahkan itu pada Naruto.

Dia sangat-sangat kesal pada jawaban Naruto yang sebelumnya. Bagaimanapun, dia akan tidur di tempat ini. Tentu saja dia tidak akan suka berada di tempat berantakan dan tidak manusiawi seperti ini. Emera sudah menawarkan dirinya untuk membantu Naruto, namun Naruto yang menolak sungguh sebuah jawaban yang salah.

'Aku memang sudah pernah tidur di reruntuhan, bawah pohon, atau tempat yang lebih buruk dari ini. Tapi, jangan harap aku akan baik-baik saja untuk tinggal di tempat ini. Aku juga ingin tidur nyenyak sekali-kali.'

"I-Iya, a-aku akan membantumu membersihkan kamarku. Ja-Jadi, bisakah kamu menghentikan Rasengan itu?" minta Naruto dengan tergagap.

Ia sudah mengetahui seberapa besar potensi dari Rasengan dan dampak kerusakan apa saja yang bisa diakibatkan darinya. Bahkan jika itu bukan Rasengan yang sempurna, ruangan ini akan langsung hancur lebih berantakan lagi jika sebuah Rasengan meledak di dalam sini.

*Swush!*

"Baguslah jika kau paham. Ingat, kebersihan sebagian dari iman. Kamu jangan asal-asalan mengatakan tidak mau membersihkan ruanganmu!" Emera mencemooh Naruto dengan sinis bersamaan dengan dia yang menonaktifkan Rasengan.

Mereka berdua bekerja sama untuk membersihkan apartemen Naruto yang sangat berantakan itu. Tempat ini sangat parah, karena Naruto hanya menyingkirkan barang-barang di lokasi yang akan dia gunakan tanpa menempatkannya kembali ke tempat yang sebenarnya.

---

Malam harinya, mereka berdua selesai mengemasi semua barang berantakan di dalam ruangan ini. Untung saja malam masih tidak terlalu larut, jadi mereka bisa melakukan beberapa hal sebelum tidur.

"Hah! Akhirnya semuanya selesai! Aku tidak mau melakukan hal ini lagi di masa depan!" kata Naruto dengan keras, menunjuk jika dia sangat benci melakukan ini.

"Ya, ya, sangat merepotkan melakukan ini. Makanya, jangan membiarkan ruanganmu berantakan dan selalu letakkan barang yang sudah digunakan di tempat seharusnya," saran Emera yang terdengar kesal ketika mengatakan itu pada Naruto.

"Ukh, akan aku pegang saranmu itu." Naruto terjatuh di lantai, menerima itu secara sepihak karena dia sudah mendapat pelajaran dan mengakui jika ini benar.

Emera berdiri dan menuju ke kamar mandi. "Aku pinjam kamar mandinya. Tolong jaga tasku selama aku pergi karena semua barang berhargaku ada di sana."

"Dimengerti!" jawab Naruto terdengar tegas.

Sekarang hanya ada Naruto dan tas Emera di dalam ruangan itu. Sesekali, Naruto melirik ke arah tas tersebut, merasa penasaran dengan barang berharga apa yang ada di dalam tas tersebut.

'Ti-Tidak apa-apa jika aku melupakan isi tas itu, 'kan? Tadi dia sudah bilang di sana ada barang berharga, tapi sebelum dia juga bilang jika dia tidak mempunyai uang. Ja-Jangan salah sangka, aku tidak seperti Ero-sānnin yang suka mengintip wanita. Benar! Aku hanya memeriksa keamanan tentang apa yang dibawa oleh orang asing!'

Karena rasa penasaran itu, Naruto mengambil tas Emera, membukanya, dan melihat semua benda yang ada di dalamnya. Ketika melihatnya, Naruto merasa ngeri sampai-sampai dia menelan ludahnya sendiri.

'Seram! Di sini aku hanya menemukan sebuah golok. Apa dia hanya mempunyai satu pasang pakaian itu saja!'