webnovel

Crystal Grains

Kekacauan antar kekaisaran elemen mengakibatkan runtuhnya berbagai sekte dari berbagai kekaisaran di benua. Benua Tianshu, dimana terdapat banyak master bela diri berkembang diantara kekaisaran dan sekte yang sudah berdiri ribuan tahun yang lalu. Perang dimana mana, pengorbanan dimana mana, tidak ada yang tahu kapan peperangan akan berakhir. Di abad ini, seorang gadis yang belum berusia 20 tahun menginjakan kaki di benua dengan tidak terduga. Seorang gadis modern dari Shanghai, Fang Yin, menjadi seorang master bela diri dengan dasar spiritual kosong yang dianggap lemah. Tapi siapa sangka bahwa teknik bela diri yang ia bawa dari Shanghai begitu unik ditambah lagi beberapa rahasia tentang dirinya sendiri perlahan terungkap. *** "Namaku Fang Yin, panggil aku Crystal. Siapapun yang menganggap dasar spiritual kosong hanyalah pajangan di pintu gerbang, bersiaplah dengan kekalahan." - Fang Yin -

Chintyaboo · Fantasia
Classificações insuficientes
13 Chs

Kekuatan Spiritual Jahat

Selama tiga bulan ini, Fang Yin menjadi lebih dekat dengan Gu Xuan dan sering mencuri makanan di kamp bersama. Jatah makanan yang didapat Fang Yin tidak cukup memenuhi kebutuhannya dan dia terpaksa mencuri tiap Minggu bersama Gu Xuan. Gu Xuan menjadi rekan kerjanya sebagai pencuri makanan. Jika Huan Yue mendengarnya, itu menggelikan dan dia akan menganggap nyali Fang Yin dan Gu Xuan sudah diatas rata rata.

Selama tiga bulan itu juga, Fang Yin berusaha melatih kemampuan eksternalnya tanpa kekuatan spiritual. Dia menggunakan Gu Xuan sebagai alat pelatihannya mengingat kemampuan Gu Xuan juga cukup baik hingga dia mencapai tahap yang diinginkan. Teknik pedangnya sudah mendekati sempurna dalam waktu singkat, Fang Yin merasa sangat senang akan hal ini.

Setelah merasa tubuhnya cukup kuat menahan serangan dan ketahanan tubuhnya juga meningkat secara signifikan, dia memasuki metode kultivasi. Pertama tama dan memposisikan diri bermeditasi dan memusatkan energi untuk membuka seluruh merindiannya. Jiwanya murni dan tidak perlu melakukan pembersihan sumsum, jadi selama proses tidak terlalu menyakitkan.

Keringat sudah membasahi tubuh Fang Yin. Dia bermeditasi dipinggir sungai yang deras mengingat dasar spiritual tambahannya adalah air. Dalam kesadaran Fang Yin, disekitarnya adalah lautan sama seperti ketika dia bertemu dengan naga bertubuh air ketika masih di rumahnya.

Kali ini, Fang Yin tidak bisa bernapas dalam air seperti sebelumnya, dia menahan napas sekuat tenaga selama beberapa menit. 15 menit berlalu, leher Fang Yin terasa seperti tercekik dan dia mulai menggeliat didalam air memegangi lehernya. Gelombang air keluar dari kelima lubang dan Fang Yin mulai kehabisan napas. Sebenarnya, bertahan dalam air selama 15 menit termasuk luar biasa dan jarang untuk gadis seusia dengannya atau orang biasa. Karena Fang Yin memiliki dasar spiritual air, maka dia tidak masalah harus berlama lama didalam air. Tapi batasnya adalah 15 menit hingga tersiksa.

Air laut mulai masuk dari kelima lubangnya dan membuat energinya terguncang. Fang Yin masih menjaga kesadarannya hingga sesosok siluet gadis putih datang menariknya. Fang Yin tidak dapat melihat jelas, tapi dia merasakan sentuhannya yang lembut dan terasa seperti tarikan air yang mengalir.

Fang Yin membuka matanya dan bernapas lega. Tapi anehnya, dia berada di tempat lain bukan pinggir sungai tempat dia membuka merindian. Seluruh tempat hanyalah putih, tidak ada hal lain selain sebuah cermin kristal yang terpajang dibelakangnya. Fang Yin melihat kaca tersebut yang menampilkan dirinya dan melihat pantulan bayangan dari cermin. Didalam cermin itu tidak menampilkan ruangan putih seperti yang Fang Yin tempati. Melainkan sebuah pulau — lebih tepatnya sebuah lautan luas yang tidak berujung dan daratan pasir putih sedangkan sisanya hanyalah putih samar samar dikelilingi energi biru — di dalam cermin.

Fang Yin menyentuh cermin tersebut dengan tidak sadar. Tiba tiba saja bagian yang ia sentuh retak membuatnya terkejut. Retakan semakin melebar, samar samar Fang Yin melihat dirinya di pantulan cermin itu tersenyum padahal Fang Yin sama sekali tidak tersenyum.

Matanya terbelalak dan tiba tiba cermin kristal itu pecah membuat semua yang ada didalamnya keluar dalam bentuk gumpalan energi. Itu membuat tubuh asli Fang Yin mengalami gejolak dan memuntahkan darah hitam, namun tetap dalam keadaan meditasi karena kesadarannya ada di tempat lain.

Fang Yin membuka matanya perlahan. Melihat sekelilingnya yang tampak diluar dugaan. Apa ini surga? Ini sangat indah dan tidak duniawi! Terdapat lautan biru tidak berujung sedangkan sekitarnya hanyalah putih, tanah yang dia injak adalah pasir putih seperti tepung dan berbau harum bagaikan bunga. Tidak ada aroma manis atau asin yang biasa terdapat di pantai, bahkan tidak ada matahari, hanya ada kesegaran akan alam dan bunga bunga bertebaran.

Kemudian, muncul sosok gadis seumuran dengannya berdiri dibelakangnya dengan senyum tipis yang anggun. Fang Yin berbalik dan nyaris berteriak karena terkejut. Dia mundur beberapa langkah karena takut, gadis itu memiliki rupa yang sama dengannya!

"Aaaa, siapa kau!" Fang Yin ketakutan. Dia tidak menyangka cermin itu akan membuatnya seperti ini. Bayangannya hidup!

Wajah gadis yang mirip dengan Fang Yin itu tetap tenang dan tersenyum kecil. Dia merasa geli dengan tingkat Fang Yin, tapi bukan saatnya untuk tertawa. Jika ini waktu lain, mungkin dia akan tertawa terbahak bahak dan menempeleng kepala Fang Yin.

"Jangan terlalu lama. Fisikmu terlalu lemah dan kau akan mati." Suaranya tetap tenang dan elegan. Bahkan suaranya menyerupai Fang Yin, itu membuat Fang Yin semakin takut.

"Siapa kau?"

"Siapa aku?" gadis itu tersenyum lebar dan mendekati Fang Yin. "Dulu kita orang yang berbeda. Tapi sekarang kita satu. Aku adalah Fang Yan."

"Fang Yan?"

"Benar, kau tidak memiliki ingatan apapun dan aku juga tidak bisa memberinya sekarang," gadis yang mengaku Fang Yan bergumam pelan sampai Fang Yin tidak bisa dengar kemudian mata birunya menatap Fang Yin dalam dalam. "Bukan saatnya untuk menjelaskan. Ceritanya panjang, kita akan bertemu lagi ketika memasuki kultivasi dan aku akan membantumu. Kau harus berjanji tidak memberitahu siapapun mengenai keberadaanku, itu sangat berbahaya apalagi jika mereka mendengarnya."

"Mereka?"

Fang Yan mengangguk pelan. "Aku tidak akan menjelaskannya sekarang karena kondisinya mendesak. Kekuatanku terlalu dalam untukmu dan akan membunuhmu, aku harus membantumu sebelum telambat tapi," kata Fang Yan kemudian berhenti sejenak. "Kita harus bersatu terlebih dahulu. Kau sudah membuka segel yang membatasi kekuatanku, setelah itu kita harus bersatu. Saat ini aku hanyalah jiwa yang menempati lautan spiritualmu. Dengan kita bersatu, kau akan bisa mengendalikan kekuatanku."

Fang Yin menyerinyit. "Kekuatanmu? Apa maksudmu?"

"Naga air. Itu adalah jiwa bela diri utamaku sedangkan jiwa bela diri untamamu adalah bunga beku. Tanpa jiwa bela diri kedua, bunga beku akan menyiksamu seumur hidup, kau tidak akan hidup sampai berumur 20 tahun. Itu sebabnya kita harus bersatu." Mata Fang Yan menunjukkan kecemasan. Dia cemas akan kekuatan yang dimiliki Fang Yin yakni bunga beku yang berbahaya. "Sebelum itu, kau harus setuju. Aku akan memasuki kesadarnmu terlebih dahulu, setelah itu aku akan mengembalikan kesadarnmu setelah kita bersatu. Menyatukan kedua jiwa bela diri, tidaklah mudah, usahakan kau tetap sadar didalam lautan spiritual. Atau kau tidak akan pernah kembali. Percayalah padaku"

Fang Yin tidak punya pilihan lain. Dia menelan semua pertanyaan untuk lain kali dan mengangguk menyetujuinya. Dia juga tidak merasa Fang Yan berniat buruk dan menyerahkan hidupnya pada gadis yang mirip dengannya itu.

Fang Yan akhirnya tersenyum lega. Tangannya meraih tangan Fang Yin dan melakukan posisi meditasi didalam lautan spiritual. Tangan mereka saling menyatu dan bertukar energi.

Ketika melakukan pertukaran energi, tubuh asli Fang Yin terbangun dengan kesadaran Fang Yan dengan khas mata birunya yang menyala. Rupa Fang Yin meningkat secara signifikan menjadi lebih cantik bak dewi. Pakaiannya yang awalnya berbahan linen, menjadi berbahan sutra seperti bangsawan, bahkan sepatunya terbuat dari kaca. Kedua energi saling menyatu membuat aura wibawa yang kuat layaknya putri kerajaan.

Kedua jiwa bela dirinya saling berinteraksi dan menyatu. Naga air dan bunga beku slaing berpaut menciptakan sesuatu yang indah. Evolusi ini membuat banyak perubahan, mulai dari rupa tubuh, kekuatan fisik maupun mental, dan kekuatan spiritual. Bahkan pedang yang dimiliki Fang Yin juga berevolusi menjadi lebih kuat dan tangguh, pedang es itu menjadi bening seperti kaca dengan kristal biru di gagangnya untuk mengumpulkan kekuatan spiritual.

Setelah semua proses itu, kesadaran Fang Yan berubah menjadi kesadaran Fang Yin. Fang Yan kembali kedalam lautan spiritual sedangkan Fang Yin menghilang dan mendapati kesadarannya kembali, juga matanya kembali menjadi cokelat semula. Mata Fang Yan berkaca kaca, sesuatu yang bertahun tahun dia tunggu akhirnya terwujud.

Setelah Fang Yin mendapatkan kebebasannya kembali, dia tidak lagi melayang dan mendaratkan tubuh di atas bebatuan sungai. Sepatu kacanya tidak licin, itu dibuat khusus melalui kekuatan spiritual bunga beku. Hanya dia yang bisa memakainya, bukan orang lain. Fang Yin melihat pakaian yang dia kenakan, mata cokelatnya berbinar binar tidak bisa menahan bahagia. Dia memiliki tampilan layaknya bangsawan, siapa yang tidak senang?

Kemudian pandangannya teralih pada Gu Xuan yang masih mematung melihat Fang Yin. Jelas dia tidak percaya dnegan perubahan Fang Yin tepat dihadapan matanya. Dia tidak melupakan mata Fang Yin yang bercahaya berwarna biru, naga dan bunga beku yang mengelilingi gadis itu, dan udara dingin yang menusuk kulitnya.

Fang Yin terkikik geli melihatnya. Dia melompat bagai angin diatas bebatuan dan mendarat seperti bulu ke atas tanah tepat dihadapan Gu Xuan. Andai ada yang memvideokan, Fang Yin penasaran bagaimana dia berubah.

Fang Yin melihat Gu Xuan dengan jahil dan tertawa geli. Pada akhirnya dia membuat Gu Xuan bungkam, itu yang dia impikan selama ini. "Bagaimana? Bukankah menakjubkan?"

Gu Xuan masih mengerutkan dahinya, dia tidak tahu ada seseorang yang bisa melakukan evolusi dengan begitu cepat dan drastis. Walau wajah Fang Yin tetap sama, hanya saja tingkat kecantikannya menjadi tidak manusiawi dan rambutnya bertambah panjang. "Bagaimana kau melakukannya?"

"Tiap orang memiliki rahasianya masing masing, aku juga sama. Intinya, ini terjadi karena kultivasiku. Aku berhasil membuka merindian dan inilah yang terjadi," kata Fang Yin tampak sangat bahagia. "Aku sendiri tidak tahu bagaimana barang mahal ini bisa ada. Lihatlah pakaian sutra ini dan sepatu kaca, aku sama sekali tidak bisa membeli semua ini, terlalu mahal! Walau aku tinggal di apartemen, tapi itu masih cicilan." Fang Yin merendahkan nada suaranya untuk kalimat terakhir.

Gu Xuan terkekeh. "Kau sudah memilikinya tapi masih terkagum kagum seperti itu. Kau benar benar hidup sulit selama ini."

"Kau tidak tahu perjuanganku selama 18 tahun. Aku berhasil seperti ini juga berkat A Yi, entah dimana dia." Fang Yin kembali murung ketika mengingat Huan Yue. Dia ingin membuat kejutan ini pada Huan Yue, tapi dia tidak tahu dimana keberadaan wanita itu.

"A Yin, lebih baik kau sembunyikan kemampuanmu untuk saat ini." Gu Xuan memperingati. Dia tidak ingin mengatakan tentang Dewi Es pada Fang Yin, setidaknya untuk saat ini.

"Kenapa? Biarkan mereka kicep melihatku seperti ini. Siapa yang akan meremehkanku lagi?" Fang Yin menyombongkan diri.

"Bukan seperti itu. Seharusnya kau menyembunyikannya demi keamanan. Mereka hanya tahu bahwa kau bukan master spiritual, kau hanya ahli bela diri seperti yang lainnya. Jika kau membuat perubahan seperti ini, itu akan membahayakanmu."

"Kenapa bahaya?" Fang Yin tidak setuju.

"Kau memiliki kekuatan spiritual ganda yaitu Naga air dan bunga beku," sahut Gu Xuan mulai menjelaskan. "Berdasarkan pengetahuanku, bunga beku merupakan kekuatan spiritual yang langka dan berbahaya. Siapapun yang memilikinya, akan menjadi master spiritual jahat. Kau tidak ingin dianggap jahat oleh mereka, kan?"

Fang Yin tercegang dan menggeleng cepat. Dia mana mungkin mau dianggap jahat dan diburu oleh para master spiritual lain.

"Oleh karena itu, untuk saat ini simpanlah itu. Jangan gunakan sembarangan pada orang lain. Jika mereka tahu, akan sangat berbahaya."

Fang Yin mengangguk pelan. Selesai sudah niat untuk pamer didepan petinggi desa. Dia juga sudah muak berada disini dan ingin pergi mencari Huan Yue.

Tapi disisi lain, Fang Yin heran. Kenapa Gu Xuan menjadi serius seperti ini? Dia juga tidak memuji Fang Yin sedikitpun atau terlihat terpana atau sejenisnya. Yang Fang Yin lihat hanyalah tatapan kosong Gu Xuan tadi seakan ada sesuatu yang dipikirkan.

"A Yin, aku ingin menunjukkanmu sesuatu. Sejak tadi aku mencarimu kemana mana, ternyata di sini." Gu Xuan menjadi normal kembali.

"Ah, kalau begitu aku ganti pakaian dulu." Setelah mengatakan itu, Fang Yin pergi sedikit menjauh dari Gu Xuan untuk mengganti pakaian.

"Jangan lama lama." Gu Xuan sedikit berteriak.

"Iya," sahut Fang Yin dengan nada yang sama. Dia sudah berada di balik pohon, kemudian mengambil pakaian linennya dari cincin ruang. Kemudian dia teringat sesuatu sebelum mengganti pakaiannya. Fang Yin melirik ke arah belakang pohon dimana terdapat Gu Xuan yang sedang melempar lempar bebatuan ke sungai disebelah kiri Fang Yin. "Berbaliklah dari arahku!"

Gu Xuan menoleh ke arah Fang Yin. Anak ini memang merepotkan untuk sekedar ganti pakaian, dia pikir Gu Xuan akan mengintip, Gu Xuan tidak serendah itu. Tapi karena merasa tidak bisa berbuat apa apa, Gu Xuan menurutinya. "Sudah belum?"

"Kau baru saja berbalik, sudah bertanya. Aku belum apa apa."

Tidak ada sahutan lagi. Fang Yin segera mengganti pakaiannya dengan cepat. Dia masih belum bisa ganti pakian dengan kekuatan spiritual karena tingkatannya masih snagat rendah, jadi dia melakukannya secara normal.

"Sudah belum?" Gu Xuan bertanya lagi.

"Belum!"

"Sudah?"

"Belum!" Fang Yon merasa jengkel karena Gu Xuan terus bertanya. Dia bahkan belum menyelesaikan memakai pakaiannya yang ribet.

"Sudah?" Lagi lagi Gu Xuan bertanya membuat Fang Yin merasa semakin kesal. Kemudian sesuatu terlintas dibenak Fang Yin.

"Fang Yin?"

"Belum!" Fang Yin berteriak kemudian tertawa tanpa bersuara. Padahal dia sudah selesai mengenakan pakaian seperti biasa.

Beberapa menit kemudian.

"Aku curiga kau jelmaan Kukang. Atau inkarnasi Kukang, gerakanmu lambat sekali," kata Gu Xuan mengeluh. "Kau benar benar ingin kupanggil Xiao Lanhou."

Tidak ada sahutan apapun. Itu membuat Gu Xuan bingung apakah Fang Yin sedang mengerjainya atau tidak. Gu Xuan ingin memeriksanya, namun bagaimana jika Fang Yin masih ganti pakaian? Itu tidak pantas! Gu Xuan mulai bingung.

"Hahahaha." Fang Yin terbahak bahak dalam perjalanan pulang. Dia melewati hutan karena tidak ingin mencolok karena wajahnya yang semakin cantik. Sepanjang jalan dia tidak bisa tidak memikirkan ekspresi linglung Gu Xuan yang serba salah. Andai dia bisa melihat wajah bodohnya sekarang, dia akan sangat puas. Tapi sayangnya, dia tidak ingin rencananya gagal.

Kemudian dia teringat akan Fang Yan. Setelah pulang nanti, dia akan menemui gadis itu dan meminta semua jawaban. Untuk saat ini, dia tidak bisa. Gu Xuan akan mencarinya nanti dan dia tidak bisa memasuki lautan spiritual sekarang.

Ketika sedang asik berjalan sambil sesekali memikirkan wajah bodoh Gu Xuan yang membuatnya tertawa seperti orang gila, tiba tiba sesuatu membuatnya waspada. Karena dia sudah membuka merindiannya, dia menjadi lebih peka terhadap kekuatan manapun. Dia merasakan kekuatan spiritual yang sangat kuat mendekatinya dan menghilang seketika. Apa itu?

Kewaspadaan Fang Yin muncul dan menyiapkan kekuatan spiritualnya di tangan. Sebuah samar cahaya biru muncul secara diam diam di ballik tangannya yang masih di tempatnya. Fang Yin tidak menghentikan langkahnya dan terus berjalan hanya saja memperlambat gerakan.

Ketika Fang Yin merasa energi besar itu semakin dekat, Fang Yin berbalik dan mengarahkan tangannya yang mengeluarkan cahaya biru dan melesat begitu cepat. Cahaya biru terlepas mengarah ke seorang pemuda. Sontak Fang Yin menarik kembali kekuatan spiritualnya ketika menyadari bahwa itu adalah Gu Xuan.