webnovel

Crystal Grains

Kekacauan antar kekaisaran elemen mengakibatkan runtuhnya berbagai sekte dari berbagai kekaisaran di benua. Benua Tianshu, dimana terdapat banyak master bela diri berkembang diantara kekaisaran dan sekte yang sudah berdiri ribuan tahun yang lalu. Perang dimana mana, pengorbanan dimana mana, tidak ada yang tahu kapan peperangan akan berakhir. Di abad ini, seorang gadis yang belum berusia 20 tahun menginjakan kaki di benua dengan tidak terduga. Seorang gadis modern dari Shanghai, Fang Yin, menjadi seorang master bela diri dengan dasar spiritual kosong yang dianggap lemah. Tapi siapa sangka bahwa teknik bela diri yang ia bawa dari Shanghai begitu unik ditambah lagi beberapa rahasia tentang dirinya sendiri perlahan terungkap. *** "Namaku Fang Yin, panggil aku Crystal. Siapapun yang menganggap dasar spiritual kosong hanyalah pajangan di pintu gerbang, bersiaplah dengan kekalahan." - Fang Yin -

Chintyaboo · Fantasia
Classificações insuficientes
13 Chs

Dewi Salju

Fang Yin masih dalam tahap pelatihan. Dia menyempurnakan teknik pedangnya di atas gunung selama beberapa hari dengan giat. Sebenarnya ada sedikit kemalasan ketika sedang berlatih, ketika itu terjadi, dia memilih berjalan jalan dan tetap menunggu kembalinya Huan Yue yang masih tidak ada kabar.

"A Yi, dimana kau?" Fang Yin bergumam sendirian diatas gunung menatap hutan belantara yang luas dari atas.

Seorang pemuda datang dengan gaya santainya. Melihat Fang Yin tampak kesepian dan selalu sendiri, baginya itu sangat disayangkan. Dia menghampiri Fang Yin yang masih diam membelakanginya kemudian menepuk bahu kiri Yang Yin sedangkan dia berdiri di kanannya.

Fang Yin terkesiap dan menoleh ke kiri, tapi tidak ada siapapun dan menyadari kehadiran seseorang di sebelah kanannya. Melihat Gu Xuan di sebelahnya, dia hanya menghela napas. Dia sudah tenggelam kedalam lamunannya jadi tidak berkeinginan untuk becanda atau mengoceh.

"Ku selalu sendiri belakangan ini. Apa tidak bosan?"

Fang Yin menggedikkan bahu. "Sudah terbiasa."

Gu Xuan mendengus. "Pantas saja tidak ada yang ingin berteman denganmu. Selain gila latihan, kau juga sangat dingin dan galak. Mana ada yang ingin bicara dengan gadis galak apalagi setelah menghajar pengawas di pusat desa. Bagi mereka, kau adalah monster yang tidak bisa diganggu dan dibiarkan sendirian. Bahkan senior yang bersamamu juga pergi...."

Gu Xuan merasakan aura tajam menusuknya. Dia melirik Fang Yin yang menatapnya tajam tapi tidak bersuara, itu saja membuatnya merinding. "Lihatlah dirimu, kau bahkan sudah marah seperti itu," kata Gu Xuan masih dengan ekspresi tanpa dosa. "Aku curiga akan ada yang bertahan denganmu."

Plak

Famg Yin benar benar memukul kepala belakangnya karena kesal. "Kau datang hanya untuk mengejekku, jangan datang lagi."

"Aku hanya mengatakan fakta." Gu Xuan menyahuti sambil mengusap usap kepalanya yang sakit.

"Sebagai pria kau malah cerewet seperti wanita. Aku tidak habis pikir, bagaimana dengan istrimu nanti yang akan menggila mendengar semua omong kosongmu."

"Kau tampak tidak peduli pada pandangan orang orang tentangmu."

"Aku tidak peduli. Bukankah seorang dengan reputasi rendah tidak akan peduli pada pemikiran orang orang? Gadis sendiri sepertiku, mana ada waktu untuk melayani semua ucapan orang orang. Aku cukup senang karena mereka tidak mengutarakannya tepat di depanku atau mereka akan kehilangan kepala. Itu juga tidak terkecuali kau." Fang Yin bicara dengan cepat sampai Gu Xuan sendiri terdiam dengan ocehan Fang Yin yang terbilang ganas. Sebenarnya Fang Yin tidak benar benar akan menghilangkan kepala seseorang, dia tidak berani melakukannya. Tapi itu hanya ucapan, dia bebas mengucapkan apapun tanpa melakukannya.

Bukannya terus diam, Gu Xuan malah tersenyum. Selama ini Fang Yin bersikap dingin dan tidak banyak bicara, sama sekali berbeda dengan Fang Yin ketika pertama kali datang ke desa.

"Tidak tahu kenapa, kau tampak familiar." Gu Xuan mengungkapkan pemikirannya. Sejak pertama kali melihat Fang Yin di pusat desa, dia merasa Fang Yin begitu familiar.

"Oh ya? Apa kau melihatku ketika sedang melompat dari gunung dan berteriak tolong kemudian kau bertindak sebagai pahlawan dan pergi begitu saja tidak bertemu kembali?" Fang Yin tidak menanggapinya dengan serius. Dia mengatakannya berdasarkan film yang pernah dia tonton dulu, adegan itu benar benar membuatnya gemas.

"Apa kau sedang mengatakan sebuah kisah? Aku hanya merasa kau familiar, belum tentu pernah bertemu sebelumnya."

"Aku bahkan tidak pernah kesini, bagaimana bisa ada yang mirip denganku?" gumam Fang Yin sangat pelan tapi tetap didengar oleh Gu Xuan karena pendengarannya tajam. Tapi Gu Xuan tidak memikirkan perkataan Fang Yin.

"Kau ingin tahu sesuatu?" Gu Xuan mengalihkan topik.

"Apa?"

"Aku tidak yakin apa semua orang mengalaminya atau tidak. Tapi aku ingin memberitahumu sesuatu," kata Gu Xuan membuat Fang Yin mendadak fokus padanya. "Terjadi fenomena langit merah dari arah selatan beberapa Minggu lalu. Kau tahu artinya itu?"

Fang Yin menggeleng. Jelas dia tidak tahu karena dia baru mendengarnya, apalagi dia baru datang ke dunia ini sebagai anak yang tersesat.

"Telah terjadi sesuatu pada Divine Bloom. Langit merah itu terjadi ketika terdapat fluktuasi energi yang terlalu besar. Biasanya hanya dialami oleh seseorang dengan peringkat ranah galaxy realm dan diatasnya. Namun hal itu jarang terjadi walau sudah mencapai ranah galaxy realm. Ketika seorang dengan ranah galaxy realm mengeluarkan kekuatan terbesarnya untuk menghancurkan suatu tempat dan terjadi peperangan, langit merah akan muncul dimana orang itu tengah menyerap jiwa para korbannya. Tapi itu hanya terjadi pada kekuatan tertentu, tidak semuanya bisa melakukannya."

"Lalu apa hubungannya denganku?" Fang Yin bertanya acuh tak acuh.

"Bukankah kau dari kota? Kota mana lagi selain Divine Bloom? Tidak mungkin kau orang kekaisaran atau orang yang datang dari wilayah kekaisaran selain Tianlong dan datang ke desa terpencil dan terasingi ini."

Fang Yin tertegun sebentar kemudian rasa penasaran memenuhinya. Langit merah dan perginya Huan Yue, apa ada hubungannya?

"Jika langit merah muncul, seharusnya ada perang, jika ada perang, akan ada banyak korban jiwa. Itu berarti Divine Bloom seharusnya sudah menjadi kota mati." Otak Fang Yin masih berputar memikirkannya.

"Benar, kota itu sudah menjadi kota mati untuk saat ini. Selain kehancuran yang terjadi, ada juga pertempuran antara master spiritual yang memiliki kekuatan tinggi. Seharusnya mereka bukan master spiritual biasa dan menyebabkan langit merah muncul," kata Gu Xuan kemudian melihat Fang Yin yang masih setia mendengarkan. "Salah satunya adalah anggota sekte Yinying yang masih bertahan."

"Sekte Yinying?" Mendadak seluruh tubuh Fang Yin menegang. Satu satunya anggota sekte Yinying adalah Huan Yue, bagaimana itu terjadi? Fang Yin sudah menduga bahwa langit merah itu ada hubungannya dnegan Huan Yue atau sesuatu yang membuat Huan Yue pergi tiba tiba dan bertarung dan master spiritual peringkat tinggi. "Siapa yang menang?"

"Entahlah. Tiba tiba saja mereka menghilang. Itu yang dikatakan saksi mata yang masih hidup. Aku curiga seseorang yang lebih kuat membawa mereka ke tempat lain untuk menghindari kehancuran."

Fang Yin semakin gelisah. Dia tidak tahu bagaimana kabar Huan Yue diluar sana bersama seorang master spiritual jahat, Huan Yue tidak akan baik baik saja. "Siapa lawan master sekte Yinying?"

"Aku dengar, marganya adalah Lian. Tidak tahu dari sekte atau klan mana, kekuatannya sangat tinggi dibandingkan anggota sekte Yinying. Bayangkan saja seseorang yang sudah mendekati ranah dewa, kekuatan itu sangat mengerikan. Aku dengar, si marga Lian ini hadir ketika peperangan 18 tahun yang lalu. Dasar spiritualnya adalah api dan sisanya sangat misterius. Bahkan seorang dewa harus berpikir panjang jika ingin menghadapinya." Gu Xuan memandangi langit ketika mengatakan kalimat terakhir.

"Itu sangat mengerikan," gumam Fang Yin. "Menurutmu, apa aku bisa melampauinya dan menyingkirkannya?"

"Asal kau lebih giat lagi. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Kau boleh giat, tapi jangan terlaku gila kultivasi atau akan dianggap orang aneh."

Fang Yin mendengus. Lagipula, dia tidak terlalu ingin meningkat sejauh itu. Cukup untuk bertahan hidup dan menemukan keluarganya, dia sudah merasa bersyukur. Untuk hal lain seperti memberantas kejahatan, seharusnya sudah ada yang mengaturnya. Fang Yin tidak ingin ikut campur dalam hal mengantarkan nyawa.

"Kau sendiri tidak berkultivasi. Merasa sudah hebat." Fang Yin mencibir. Seharusnya Gu xuan adalah seorang master spiritual selama seperti Fang Yin. Hanya saja Fang Yin masih berusaha membuka merindiannya untuk saat ini.

Pandangan Gu Xuan meredup kemudiam dalam beberapa detik dia kembali cerah seperti tadi. "Tidak perlu terlalu giat. Aku tidak punya alasan untuk terus berkultivasi."

"Kenapa?"

"Bukan apa apa. Hanya saja, pengembara sepertiku tidak perlu sekuat itu hanya untuk berkelana."

"Semua orang sangat ingin menjadi kuat, tak terkecuali aku. Tapi kenapa kau tidak? Justru kau lah yang aneh. Seharusnya kau termotivasi untuk giat dan menyelesaikan masalahmu." Fang Yin berpikir Gu Xuan adalah pria dengan banyak masalah. Jadi akan aneh jika Gu Xuan malas malasan.

Gu Xuan melirik Fang Yin yang kembali memandangi hutan belantara, dan berkata dengan pelan sampai Fang Yin tidak bisa mendengar. "Andai seperti itu." Raut wajahnya menjadi redup, hanya saja Fang Yin tidak memperhatikannya.

Sudah tiga bulan dilewati, Fang Yin kini sedang berusaha membuka merindiannya dan masuk kedalam posisi meditasi. Fisiknya sudah sesuai dengan persyaratan yang dikatakan Fuan Yue, jadi dia berani membuka merindiannya dengan paksa agar dapat terus berkultivasi menjadi master spiritual.

Tidak jauh dari gunung.

Gu Xuan yang berada di pusat desa, melihat beberapa orang — master spiritual — memasuki kediaman klan Qing. Dia mendekati kediaman klan Qing itu dengan hati hati dan penasaran. Alangkah terkejutnya ketika dia melihat sebuah kristal biru yang berada di sebuah kotak yang dipegang salah satu master spiritual itu. Itu membuat sebuah kenangan menyedihkan kembali menghantuinya membuat emosinya tak stabil. Gu Xuan mengepalkan tinjunya dan diam diam pergi dari sana.

Gu Xuan memiliki hubungan erat dengan kristal biru itu sebagai hidupnya. Kini telah jatuh ke tangan orang yang salah setelah lama mencarinya, tentu dia tidak bisa hanya diam. Tapi kemampuannya yang sekarang tidak cukup untuk membuat mereka membayarnya. Dia memang master spiritual, tapi kekuatannya terpacu didalam kristal itu yang membuatnya melemah. Jadi dia tidak bisa menggunakan kekuatan spiritualnya selama kristal yang menjadi bagian dari hidupnya itu ada di tangan orang lain. Itu juga mengancam nyawanya.

Jika Fang Yin bisa sekuat yang dia pikirkan sejak awal, seharusnya Fang Yin bisa membantunya. Tapi kemampuan Fang Yin bahkan lebih rendah darinya, bagaimana Fang Yin bisa membantunya. Tapi, tidak ada yang mustahil di dunia ini. Walau kesenjangan kekuatan terlalu besar, tapi jika dua lawan satu tidak masalah. Apalagi saat ini si tuan muda klan Qing tergila gila pada Fang Yin dan berusaha mendekatinya. Hanya saja Fang Yin lagi lagi tidak peka dan menghabiskan waktu di gunung. Gu Xuan bisa memanfaatkan hal itu.

Kemudian Gu Xuan memutuskan untuk mencari keberadaan Fang Yin. Dia menjadi ke arah atas gunung, tapi tidak ada keberadaan Fang Yin. Entah dimana Fang Yin berada, anak itu tidak pernah memiliki tempat latihan yang tetap.

"Aku sudah mencarinya kemana mana, kenapa tidak ada? Tidak mungkin sedang berkeliling menjadi dermawan di desa, dia tidak sekaya itu." Gu Xuan berpikir keras. Sejak tadi pagi, dia memang tidak bertemu Fang Yin di jalan ataupun dirumahnya. Fang Yin juga tidak mengatakan apapun.

Sebuah cahaya terbentuk dari tangan Gu Xuan. Cahaya emas yang berkilauan dan berbentuk mutiara melayang diatas tangannya.

"Bantu aku menemukan Fang Yin."

Mutiara itu bersinar terang dan melayang diudara ketika Gu Xuan menurunkan tangannya. Mutiara emas melayang dan mengarah ke kaki gunung. Gu Xuan mengikutinya hingga mutiara emas itu terbang dengan kecepatan kilat, mau tidak mau Gu Xuan harus ikut berlari dengan kecepatan yang sama dan berhenti di sebuah hutan.

Terdengar suara derasan sungai dan mutiara itu mengarah ke arah sungai. Ketika sudah sampai di pinggir sungai, mutiara emas itu hilang dalam sekejap tanpa sisa. Energi mutiara itu memasuki kembali tubuh Gu Xuan selagi Gu Xuan mengedarkan padangan mencari Fang Yin.

Kemudian, sebuah cahaya biru berkedip dibalik air terjun menarik perhatian Gu Xuan. Terdapat sosok gadis ramping melayang diatas sungai dengan pakaian bangsawan yang menawan. Pakaian itu tampak berbahan sutra berwarna putih kombinasi biru dan berkibar panjang disekitar sungai. Gelombang air naik keatas melingkari gadis tersebut, rambutnya berwarna hitam kebiruan dan tergerai panjang sebokong. Wajahnya tertutup rambutnya yang berkibar karena angin.

Gadis tersebut seakan menikmati suasana angin dan melayang diatas sungai yang deras dengan mata tertutup. Matanya tampak lembut dengan bulu mata panjang dan lentik. Kulitnya halus dan putih bagai embun. Gerakannya sangat halus seperti air, dia bahkan tidak basah walau gelombang air mengitarinya. Sekilas tampak sosok air berbentuk naga muncul dibelakangnya dengan mata biru yang tajam. Gadis tersebut membuka mata, mata birunya menyala dan tajam penuh aura keanggunan.

Bersamaan dengan itu, sebuah kelopak bunga beku tampak melayang disekitarnya tampak menyatu dengan naga air dibelakangnya. Suhu menurun seketika dan bunga beku tersebut memancarkan energi es yang kuat dan mengkristal menjadi salju. Ditambah dengan naga air yang menyatu, energi es yang bertebaran seperti butiran kristal mengitarinya bersamaan.

"Dewi Salju?" Itulah yang dipikirkan Gu Xuan.

Gu Xuan terpana sejenak melihat penampilan indah tersebut. Pria mana yang tidak akan terpana dengan kecantikan yang tidak manusiawi tersebut.

Ketika dia kembali pada kesadarannya, dan melihat dengan seksama siapa gadis tersebut, tubuhnya membeku seketika, bukankarena suhu yang dingin ini tapi akrena terkejut dan alisnya mengerut.

"Fang Yin?"