"Melihat kalian saja mengingatkanku betapa akurnya aku dan Kakakku. Dan karena kami sedang berjauhan, aku begitu merindukannya."
Air mata mulai mengalir di sisi wajahku, tapi Steiner membelai sisi wajahku dengan tangannya dan menghapus air mataku. "Jangan menangis, Ariel," ujarnya. "Tidak apa-apa."
"Kami dan Tea Party Club ini adalah keluargamu sekarang." Stefan menambahkan, membelai bagian belakang kepalaku dengan tangannya.
Aku menggosok mataku dan kembali menatap mereka berdua yang tersenyum manis untuk menenangkan ku. Argh, hal itupun mengingatkan aku tentang rumah! Tentu saja, si kembar mungkin seperti itu karena mereka adalah laki-laki yang dibesarkan dengan cara yang sama seperti Max. Saat itulah aku sadar. Tidak peduli apa pun yang terjadi, aku akan selalu teringat Kakakku setiap kali melihat para host.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com