Selang beberapa menit, Erland kembali ke Ballroom. Dia melihat Briel tengah memberikan kata sambutan. Erland pun menghela napas panjang, setelah itu dia menghampiri Bram, sementara itu Clara tampak berbincang dengan mamanya di tempat yang cukup jauh dari Bram.
"Ehem!" dehem Erland sontak papi mertuanya itu menoleh. Dahinya berkerut, setelah itu dia pun tersenyum kecil.
"Bagaimana perjalananmu?" tanya Bram.
"Cukup melelahkan, apa daya malam ini adalah malam penting untuk istriku, jadi akupun mau tak mau harus mengesampingkan rasa lelahku dulu," ucap Erland seraya tersenyum.
"Hem... Hubungan kalian sepertinya membaik hanya dalam satu kali pertemuan, ya," ucap Bram.
Erland lagi-lagi tersenyum kecil.
"Ya, sepertinya begitu. Pasti Papi melihatnya 'kan, saat Briel memelukku," ucap Erland.
"Hem... Memangnya apa yang spesial dengan itu?" tanya Bram.
Erland menoleh dan lebih mendekat ke samping Bram.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com