“Ti.. tidak tuan” jawab mereka berdigik ngeri, meski sudah sering melihat kegilaan itu terjadi. Namun sikap tidak terduga Julian layaknya bom yang dapat meledak kapapun.
Julian mendengus kecewa mendengar jawaban pengawalnya, dalam satu ayunan kuat dia menancapkan pisau ke dada Yogas tepat di jantung Yogas hingga pria malang itu mati seutuhnya.
Julian mengusap pisaunya yang penuh darah dengan sapu tangan dan kembali memasukannya ke saku dengan senyuman lebar. lalu berdiri dan memandang para pengawalnya yang sejak awal menyaksikan dan hanya bisa diam dengan perasaan takutnya.
Pandangan Julian mengedar, suara tembakan pistolnya pasti sudah terdengar oleh beberapa telinga dan sebentar lagi akan ada polisi yang memastikan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com