"Adik lo tahunya gue sama lo pacaran," Sadewa memutar bola matanya malas saat Sana mengatakannya dengan wajah santai. "Dia bodoh," Sana tertawa mendengarnya. "Sedikit, tapi adik lo lucu," Sadewa menganggukan kepalanya.
"Apa dia temui lo?" Sana menganggukan kepalanya saat Sadewa menanyakannya. "Mungkin penasaran," Sadewa memutar vola matanya malas. "Jangan lo nilai dia hanya baik-baik aja. Dia enggak seperti yang lo pikirkan dengan kacamata bunga," Sana menatap Sadewa menggamoangkan. "Gue tahu mana orang baik dan mana orang buruk," Sadewa tertawa mendengarnya.
"Jangan mudah tertipu, dia adik gue dan gue rasa gue juga tahu siapa yang lagi dipermainkan sekarang," Sana berdecit sebal. "Lo pikir gue akan gampang percaya?" Sadewa tersneyum miring pada Sana. "Lo bodoh," Sana berdiri untuk beranjak pergi.
"Bodohnya gue mau-mau aja kerjasama sama lo," Sadewa tertawa mendengar keluhan Sana padanya. "Lo baik-baik aja?" Sana memutar bola matanya malas.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com