"Gue di Indonesia sekarang, bisa jemput jam enam malam?" tanya Sana pada Devan melewati sambungan telefon mereka. Devan lumayan lama termenung. "Gue enggak lagi di Jakarta, bisa jangan telfon gue sampai waktu yang enggak bisa gue tentukan?" Sana mengkerutkan dahinya bingung.
"Lo akan daftar Kuliah dimana, biar gue juga daftar ditempat kuliah yang sama," Devan menatap jalan raya yang sekarang mulai lama. "Gue enggak lagi di Jakarta sekarang,"
"Maksud lo?" tanya Sana terkejut cukup jelas. "Gue akan temui lo kalau gue udah berani buat cerita apa yang baru aja terjadi sama gue. Gue tutup dulu," Devan memutuskan sambungannya satu pihak.
"Apa?" Sana bingung melihat ponselnya terputus sambungannya dengan pacarnya. Saat Sana mulai akan menelfon lagi, ponsel Devan tidak aktif. "Apa-apaan ini," keluh Sana kesal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com