"Sayang," panggil Sana yang dijawab deheman pelan dari Wiga. "Apa?" tanya Wiga halus sekali. "Kamu beneran enggak mau ke rumah orang tuaku?" tanya Sana memberi saran tercepat untk Wiga, Wiga menolaknya dengan gelengan kepalanya pelan.
"Jangan dulu," jawab Wiga membuat Sana menghela nafasnya berat. "Kenapa? Nanti kalau Devan datang lebih dulu gimana?" tanya Sana keberatan sekali, Wiga menggelengkan kepalanya pelan.
"Bukannya momy kamu tahu kalau aku yang pacar kamu?" Balas bertanya Wiga membuat Sana terdiam. "Iya, momy tahu. Tapi dady belum tahu," jawab Sana berbeda, Wiga memutar bola matanya malas sebentar.
"Masalahnya bukan di dady kan? Aku enggak pernah bohongin kamu, dan aku enggak pernah ngecewakan kedua orang tua kamu, bukankah keadaanku aman sekarang?" tanya Wiga membuat Saan berada diposisi tersudutkan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com