webnovel

Classroom Of The Elite : True Genius [Indonesia]

Ini adalah fanfic pertamaku, jadi masih harus belajar lagi untuk menulis Mungkin sifat Chara yang ada dicerita ini agak berbeda dengan cerita aslinya yang mungkin juga alurnya akan berbeda meskipun tidak banyak Chara bukan milikku kecuali Oc....... Semoga kalian senang membacanya Dan jika ada gambar..... Gambar bukan milik author .................. "Jadilah jenius sejati" "Jadilah orang yang akan menghancurkan jenius lainnya" "Aku menjalani hidup dengan bebas..... Tapi siapapun yang menantangku, aku tidak akan tinggal diam" Selamat membaca...

Rheinn · Anime e quadrinhos
Classificações insuficientes
24 Chs

16 - Drone

"Banyak sekali jenisnya" keluhku karena bingung ingin memilih jenis yang mana.

Saat ini aku dan Ichinose sedang berada ditoko dimana menjual berbagai macam kamera. Aku bukan ingin membeli kamera biasa tapi kamera yang bisa terbang atau disebut dengan Drone. Saat ini aku sedang memilih drone yang ingin aku beli, tapi karena begitu banyak jenisnya jadi aku bingung.

"Kenapa tidak bertanya kepada pegawai saja untuk menjelaskan drone disini?" Ichinose memberikanku saran yang bagus.

"Baiklah ayo kita cari pegawai itu" Ucap ku sambil menarik tangan Ichinose yang dari tadi masih belum dilepas.

Tidak lama kemudian kami menemukan pegawai pria dan memintanya untuk pergi ketempat drone, alasannya adalah untuk menjelaskan drone yang ada disini. Aku melepaskan genggaman tanganku pada Ichinose karena sedang berpikir ingin membeli drone yang mana. Meskipun fungsinya sama saja dan juga aku menggunakannya untuk merekam sesuatu jadi sepertinya tidak perlu pemikiran keras.

Pegawai itu menjelaskan satu persatu drone yang aku tunjuk karena menginginkan informasi. Sudah ada tiga drone yang sudah dijelaskan tapi tidak menarik bagiku, selain itu harganya tergolong mahal.

"Selanjutnya, Splash Drone 3

Splash Drone 3 ini sengaja diciptakan untuk tujuan SAR (Search & Rescue). Pesawat drone canggih ini bisa diterbangkan kapan pun dan di mana pun serta dalam kondisi cuaca apapun, termasuk ke dalam air sekalipun. Dilengkapi dengan fitur mission planning, payload release, follow me dan auto return. Drone ini ditenagai motor 620kv dan baling-baling 1242 carbon fiber yang lebih bertenaga jika dibandingkan dengan drone sebelumnya. Sistem modularnya bisa beradaptasi dengan cepat untuk segala jenis misi. Mulai dari "tugas" untuk filming aerial, pencarian dan penyelamatan di perairan, survey di laut, memancing dan masih banyak lagi aktivitas yang bisa anda selesaikan dengan mudah" Ucap pegawai itu menjelaskan drone berwarna jingga yang aku tunjuk.

Yang ini agak menarik, tapi tujuan utamaku bukan memakai drone untuk mencari sesuatu. Dan juga drone ini lebih cocok untuk militer karena ada fungsi SAR, terlebih lagi harganya mahal, sangat mahal jika untuk kelas D. Bukan hanya kelas D, kelas yang lainnya juga pasti merasa bahwa harga drone ini mahal karena drone ini seharga 155.000 yen.

Meskipun aku bisa membelinya tapi poinku hanya tersisa kurang dari setengah poinku saat ini, ya jika untuk rencanaku tidak masalah membelinya. Ichinose yang mendengar harga itu juga agak terkejut mana mungkin Murid kelas D sepertiku memiliki poin sebanyak itu, meskipun poinnya bisa dibilang paling banyak tapi itu bukan miliknya sendiri. Aku tidak membeli itu dan menunjuk drone yang lain, mungkin dimata Ichinose karena aku tidak memiliki cukup poin, tapi yang sebenarnya adalah drone ini kurang menarik bagiku.

Aku belum memberitahukan padanya jumlah poinku saat ini, dia tahu bahwa poinku banyak tapi mungkin tidak sampai 100.000, saat membeli sesuatu ditoko sebelumnya, aku yang membayarnya kecuali jika dia membeli barang pribadi. Bukan berarti aku tidak ingin membayarkannya, tapi karena dia menolaknya dengan alasan membayar sendiri jika barang pribadi.

"Yang itu adalah DJI Phantom 4 Pro. DJI Phantom 4 Pro tergolong sebagai drone terbaik di kelasnya, perangkat ini dilengkapi sejumlah sensor dan teknologi yang akan sangat memudahkan anda saat mengontrol dan mengambil gambar yang diinginkan. Sejumlah sensor dengan resolusi tinggi ditempatkan di sekeliling drone mampu menciptakan pengawasan ke lima arah berbeda sehingga melindung drone secara maksimal. DJI Phantom 4 Pro ini mampu mengenali objek, mengikuti objek, dan mengambil gambar secara konsisten. Dengan demikian, anda bisa mengambil video dari objek yang bergerak dengan lebih mudah tanpa takut kehilangan fokus. Selain itu, kamera pada drone ini mampu menangkap banyak objek sekaligus." Ucap pegawai itu lagi, kembali menjelaskan drone yang aku tunjuk lainnya.

Drone ini menarik, cocok aku gunakan direncana selanjutnya. Meskipun harganya aku tahu mahal tapi drone ini layak aku miliki. Seperti yang tadi aku sudah katakan bahwa aku tidak masalah untuk menghabiskan poinku demi rencanaku, kali ini rencanaku pasti berjalan dengan lancar karena barang yang aku butuhkan sudah aku temukan.

"Berapa harganya?" Tanyaku yang bertanya tentang harga drone itu.

"175.000 yen, apakah anda tertarik membelinya?" Ucap pegawai itu menampilkan senyumannya.

"Baiklah aku beli" Balas ku yang setuju untuk membeli drone itu.

Pegawai itu menyiapkan drone yang aku beli dan menyuruhku untuk membayar dikasir untuk mengambil drone nya. Ichinose disebelahku tidak berkata apapun mungkin karena dia masih terkejut karena aku membeli drone itu. Karena toko ini besar jadi membutuhkan waktu untuk mencapai kasir yang jaraknya agak jauh dari tempat drone.

"Sakayanagi-Kun, apakah kau memiliki poin yang cukup untuk membelinya?" Tanya Ichinose dengan wajah yang penuh dengan pertanyaan.

"Aku memilikinya" Balas ku singkat sambil tersenyum.

"Mengapa kau memilikinya? Bukankah seharusnya kelas D tidak banyak menerima poin?" Ucap Ichinose yang masih tidak percaya karena aku memiliki poin sebanyak itu, meksipun tidak sebanyak miliknya.

"Bukankah kau sudah mengetahui bahwa aku tidak sama seperti kelas D lainnya? Dan kita selesaikan pembayaran dulu sebelum aku menjelaskannya" Balas ku dengan senyuman, aku menyukai wajah seseorang yang kebingungan dikarenakanku.

Kami sudah sampai dikasir dan aku membayarnya menggunakan poinku, 175.000 poinku habis dalam satu hari yang mungkin hanya aku saja disekolah ini yang dapat melakukannya. Setelah itu aku mengambil kotak kardus berukuran sedang yang didalamnya terdapat drone yang aku beli tadi. Ukuran kotak ini masih bisa dibawa oleh tanganku.

Kemudian kami keluar dari toko itu dan duduk dikursi yang ada ditaman dekat toko itu. Alasan kami duduk adalah karena aku ingin menjelaskan mengapa aku memiliki banyak poin meskipun tidak semuanya aku jelaskan. Dan juga setelah ini aku memutuskan untuk mengakhiri perjalanan ini karena aku sudah menemukan barang yang aku inginkan selain itu aku juga ingin Ichinose fokus untuk ujian besok.

"Sakayanagi-Kun, jadi mengapa kau memiliki banyak poin?" Tanya Ichinose yang dari tadi penasaran dengan jumlah poinku.

"Hmm, itu karena kerja kerasku. Aku tidak bergantung pada poin kelas untuk mengumpulkan poinku sendiri" Ucap ku memberitahukan sedikit alasan mengapa aku memiliki banyak poin.

"Maksudnya?" Tanya Ichinose lagi yang tidak mengerti dengan ucapanku.

"Aku mengumpulkan poin dengan caraku sendiri dan itu juga tidak melanggar peraturan sekolah" Jelas ku

Ichinose tidak membalas karena dia tahu bahwa bagaimana caraku untuk mendapatkan poin adalah rahasia. Karena Ichinose sudah tidak lagi membicarakan tentang poinku, kami membahas sesuatu yang lain. Kami membahas tentang perjalanan kali ini yang bisa dibilang kencan, kami membicarakan itu dengan senyuman dan sesekali tertawa.

"Sakayanagi-Kun, boleh aku bertanya?" Ucap Ichinose yang ingin menanyakan sesuatu padaku yang mungkin penting baginya karena wajahnya terlihat agak serius.

"Apa?" Ucap ku yang memperbolehkan Ichinose bertanya padaku, aku akan menjawab sebisaku.

"Mengapa Sakayanagi-Kun masuk kekelas D?" Tanya Ichinose yang ingin tahu alasan mengapa aku masuk kelas D.

Wajar saja jika Ichinose bertanya seperti ini karena Kemampuan ku tidak pantas untuk berada di kelas D. Orang orang yang dekat denganku pasti bertanya mengapa aku masuk kelas D, meskipun ayah tidak bertanya tapi aku yakin dia penasaran. Bahkan Ri-Chan juga sampai bertanya langsung padaku karena ingin mendengarkan alasan sesungguhnya mengapa aku masuk kelas D yang aku jawab hanya sedikit saja.

Selain karena aku tidak masalah ditempatkan dimanapun dan dikelas terendah lebih banyak tantangan yang aku sukai, aku juga memiliki alasan lain mengapa memilih atau ditempatkan di kelas D.

"Ichinose, apakah kau tahu bahwa semua kelas D dianggap sebagai sampah?" Tanya ku yang meminta pendapat Ichinose tentang kelas D.

"Aku tahu, kelas D dipenuhi dengan orang orang bermasalah. Memangnya kenapa? Tapi aku yakin bahwa Sakayanagi-Kun berbeda dengan mereka" Ucap Ichinose yang berpendapat bahwa kelas D dipenuhi oleh siswa yang bermasalah tapi menurutnya aku berbeda.

Memang benar aku berbeda, setiap orang memiliki masalah yang berbeda beda. Masalahku ini adalah yang merubahku menjadi lebih seperti manusia, masalah yang ingin aku lupakan tapi aku tidak bisa meksipun aku memiliki penyakit amnesia. Karena penyakit amnesia yang aku alami memiliki keanehan yaitu hanya merupakan hal hal yang tidak penting jadi masalah yang aku alami adalah masalah yang penting sehingga tidak bisa aku lupakan.

"Ya, aku berbeda dengan mereka. Jika dimata orang lain pasti aku lebih rendah dari mereka, bisa dibilang aku lebih rendah dari sampah" Ucap ku sambil tersenyum. Aku tidak menganggap diriku seperti itu tapi aku yakin jika orang lain atau manusia normal tahu masalahku maka akan dianggap lebih rendah.

"Apa maksudnya?" Tanya Ichinose yang tidak mengerti maksud dari perkataanku.

"Aku pernah mendengar seseorang berbicara 'orang yang meninggalkan misinya bisa disebut sampah, tapi orang yang mengabaikan temannya lebih dari sampah" Ucap ku masih menampilkan senyumanku.

"Jadi maksud Sakayanagi-Kun adalah..." Ucap Ichinose yang aku yakin sudah tahu tentang apa yang aku maksud.

"Benar, aku pernah mengabaikan temanku." Sambung ku sambil tersenyum.

Ichinose agak terkejut dengan perkataanku karena aku pernah mengabaikan seseorang. Tapi karena dia tidak tahu masalah ini jadi mungkin dia tidak memikirkan nya lebih jauh. Karena sudah sifat alami manusia untuk mengabaikan orang lain untuk kepentingannya sendiri.

"Maka dari itu aku cocok berada dikelas D" Ucap ku yang menganggap bahwa aku cocok berada dikelas D meskipun kelas Mana pun tidak berpengaruh padaku.

"Aku kira Sakayanagi-Kun adalah orang yang baik sejak awal" Ucap Ichinose yang menganggap aku adalah orang yang baik sejak awal.

Maaf Ichinose tapi aku bukanlah orang yang baik dari awal. Aku sama seperti manusia lainnya yaitu melakukan apa yang menguntungkan bagiku.

"Maka dari itu aku ingin menjadi lebih baik..... Apakah kau menyesal bertemu denganku?" Ucap ku kepadanya yang meminta pendapatnya tentangku.

Aku memang ingin menjadi lebih baik, itu tidaklah salah. Tapi sifatku membuat diriku ini tidak bisa menjadi lebih baik.

"Aku sama sekali tidak pernah menyesal bertemu dengan Sakayanagi-Kun. Setiap istirahat kau selalu menemaniku, bahkan sekarang ini kau juga menemaniku. Meskipun besok ada hari ujian tapi kau mengajakku untuk beristirahat. Aku yakin kau tahu bahwa jalan jalan seperti ini dapat menenangkan otak untuk ujian besok. Jika Sakayanagi-Kun memang ingin menjadi lebih baik aku bisa membantumu" Ucap Ichinose sambil tersenyum tulus padaku. Semua pendapatnya tentangku semuanya mengandung hal hal yang baik.

... Dia memang gadis yang baik..

"Terima kasih, kalau begitu mohon bantuannya." Ucap ku sambil tersenyum yang setuju untuk dia membantuku.

Kami melanjutkan pembicaraan sebelum akhirnya aku memutuskan untuk mengakhiri perjalanan yang bisa dibilang kencan ini. Ichinose kembali ke kamarnya, aku juga kembali kekamarku.

Alasan mengapa aku mengakhiri pejalanan tadi adalah karena aku ingin Ichinose juga sedikit belajar. Selain itu aku juga sudah tidak sabar membaca petunjuk pemakaian drone yang aku beli.

....

Aku saat ini sudah berada di kamarku, aku sedang membaca petunjuk pemakaian drone yang tadi aku beli. Setelah beberapa menit aku membaca akhirnya aku paham cara pakai drone itu. Aku tidak langsung mencobanya karena sekarang bukanlah waktu yang tepat.

Tentang yang aku katakan kepada Ichinose tadi adalah setengah berasal dari hatiku dan setengah lagi berasal dari kebohongan. Aku memang agak menyesal karena mengabaikan temanku dan ingin menjadi lebih baik.

Tapi aku tidak suka jika dipandang rendah oleh seseorang, karena sedikit penyesalan tentang mengabaikan teman itu aku menjadi tidak ingin memiliki teman agar aku tidak mempermasalahkannya jika diabaikan.

Alasan mengapa aku memilih temanku yang layak saja karena mereka layak untuk tidak diabaikan olehku. Aku tidak peduli dengan yang lainnya karena mereka tidak ada hubungannya denganku.

Oh ya, tentang masalah aku mengabaikan temanku itu adalah kebohongan yang aku buat, karena sebenarnya aku bukan mengabaikannya....

...Tapi mengorbankannya.

Private Point : 105.750 pp

Maaf jika ada Typo atau ada kesalahan dan ketidakjelasan

Kemarin tidak Update karena setiap hari minggu author tidak menulis cerita = istirahat

300.000 poin - 175.000 poin =125.000 poin

Kebutuhan lainnya yang menyisakan 105.750 poin

Terima kasih

Sampai nanti

Rheinncreators' thoughts