Clara mendekati pintu kamar mandi. Dia akan mengetuk pintu, tetapi dikejutkan oleh Bram yang tiba-tiba saja membuka pintu. Keduanya pun saling tatap dengan dahi sama-sama berkerut.
"Kenapa kamu marah?" tanya Clara.
"Marah? Siapa yang marah?" tanya Bram bingung.
"Kamu meninggalkan ku, dan menutup pintu dengan keras. Bukankah kamu marah padaku?" tanya Clara.
Bram menghela napas. Dia mengusap wajahnya.
"Tidak, tadi aku tak sengaja menutupnya dengan keras. Terlalu terburu-buru tadi, aku tak tahan ingin buang air kecil," ucap Bram.
Clara memutar bola matanya. Namun, dia bernapas lega karena nyatanya Bram tak marah padanya. Hanya saja, dia masih bingung dengan maksud ucapan Bram tadi.
"Jadi, apa maksudmu tadi? Sebenarnya, apa yang terjadi pada Briel?" tanya Clara penasaran.
"Hem ... Apa kita akan bicara di pintu kamar mandi seperti ini? Ini sungguh tak nyaman," ucap Bram.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com