Bram menghela napas panjang setelah mendengar ucapan papinya. Dia merasa tak terima mendengar ucapan papinya yang seakan menganggap dirinya tak peduli pada Briel. Nyatanya, seperti apapun penilaian orang lain terhadap dirinya, hanya dialah yang tahu. Hanya Bram lah yang tahu betapa besarnya cinta dan kasih sayangnya untuk Briel.
"Aku harus pergi sekarang, aku akan bersiap dulu," ucap Bram dan masuk ke dalam kamar mandi.
Bram mencuci wajahnya, kemudian setelah itu dia keluar mengambil pakaian gantinya. Tak ada jas di sana, hanya ada kemeja saja. Sepertinya, Clara benar-benar ingat bahwa Bram pernah mengatakan ketika siang tadi bahwa dirinya takan pergi ke kantor dulu selama beberapa hari. Namun, karena pertemuan dengan klien Singapura itu penting, Bram pun akan menemui keliennya itu.
Bram memakai kemejanya dengan cepat, dia ingat ada jas cadangan di mobilnya dan akan memakai jas itu untuk menemui klien-nya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com