webnovel

Hari Pertama

Pagi yang cerah seperti biasa. Para burung berkicauan dengan indah. Semua orang sibuk dengan urusan masing-masing.

Sama halnya dengan Clara, seorang anak perempuan yang agak pendiam. Ia adalah anak bungsu dari 3 bersaudara keluarga Marcella.

Keluarga yang terkenal karena menempatkan posisi perusahaan keluarga marcella menjadi perusahaan terbesar.

Clara Marcella, ia adalah seorang murid baru di sekolah Royal Gold yang terkenal dengan sekolah para anak-anak kaya.

Ia diantarkan oleh supir pribadinya. Sebelum turun dari mobil, ia terlebih dahulu memakai rambut palsu dan lensa mata untuk tidak menarik perhatian.

Ia juga sengaja menyamar untuk mengetahui orang yang menerimanya apa adanya dan membuktikan kepada kakaknya, Carron Marcella.

Ia pun turun dari mobil,

"Sampai jumpa, Paman Yu!" Kata Clara ramah.

"Sampai jumpa juga, nona muda." Balas pak sopir.

Clara lalu berjalan menuju sekolah. Ia berjalan biasa. Namun ia juga merasa canggung karena semua orang memperhatikannya.

Untuk memantapkan penyamarannya, ia tak lupa memakai kacamata. Ia berjalan lagi.

Ia berjalan menghampiri, seorang pria yang sedang berdiri sendiri sambil menikmati sebatang rokok untuk menanyakan letak ruang kepala sekolah.

"Permisi, apa kau tahu dimana ruang kepala sekolah?" Tanya Clara.

Pria itu lalu mematikan rokoknya, "Ikuti aku." Balas pria itu.

Sepanjang perjalanan semua orang memperhatikan mereka. Mereka berbisik-bisik membicarakan sesuatu.

(Kenapa semua orang berbisik ya?) Tanya Clara dalam hati.

Karena merasa canggung, Clara pun memperkenalkan diri.

"Oh iya, namaku Cla, ehem maksudku Cerry Cella. Salam kenal, siapa namamu?" Tanya Clara.

Pria itu hanya diam. Suasana pun kembali menjadi canggung. 5 menit kemudian, pria itu tiba-tiba berhenti. Karena melamun, Clara menabrak pria itu.

"Maafkan aku!" Kata Clara.

"...." Pria itu hanya terdiam.

Lalu ia bicara, "Kita sudah sampai." Katanya dingin

(Wah orangnya dingin sedingin es kutub utara) "Oh iya, makasih banyak." Balas Clara.

Pria itu lalu berjalan meninggalkan Clara. Namun ia berbalik lalu berkata,

"Namaku adalah Key Darlene. Salam kenal." Katanya lalu kembali melanjutkan jalannya.

"Wah namanya Key tapi orangnya dingin. Oke akan kuingat."

Clara lalu masuk kedalam ruang kepala sekolah.

"Permisi." Kata Clara.

"Iya masuklah. Kau sianak baru ya?" Tanya kepala sekolah.

"Iya bu. Namaku Cerry Cella." Balas Clara. (Maafkan aku bibi, hehe)

Iya tentu saja, wanita yang berada dihadapan Clara adalah bibinya sendiri, yaitu Anita Marcella.

"Ok baiklah, ini kartu pelajarmu. Dan kau berada dikelas 10-A." Katanya ramah.

"Oh iya namaku Anita, salam kenal." Kata bu Anita memperkenalkan diri.

"Salam kenal juga, bu anita." Balas Clara agak membungkuk.

Lalu pintu tiba-tiba terbuka, seorang Pria tampan masuk keruangan. Ia memakai seragam guru dengan rapi.

"Permisi, bu Anita. Saya ingin memberikan dokumen penting." Kata pria itu.

"Iya silakan. Tapi kebetulan banget, pak Jun. Ini dia adalah siswi baru dikelas bapak." Kata Bu Anita.

"Halo namaku Cerry Cella. Salam kenal." Kata Clara mrmperkenalkan diri.

"Namaku Juna Jovanka, aku akan menjadi gurumu." Balas pak Juna.

"Mohon bantuannya."

Setelah itu, pak Juna dan Clara berjalan menuju kelas 10-A. Sesampainya disana ia masuk dengan tenang. Tiba-tiba lonceng yang diberi neneknya berbunyi.

"Oke anak-anak, semua tenang. Hari ini kita kedatangan murid baru." Kata pak Juna.

Lalu Cerry masuk kedalam kelas. Tiba-tiba semua orang bersorak.

"Wah akhirnya kelas kita kedatangan murid perempuan!" Sorak mereka.

"Ehem! semua diam! ok Cerry silakan perkenalkan dirimu." Kata pak Juna.

"Baiklah. Ehem~ halo semua namaku Cerry Cella. Karena aku resmi menjadi murid disini, jadi mohon bantuannya ya~!" Kata Clara memperkenalkan dirinya dengan imut.

Semua orang terdiam.

"???"

"Wah suaranya imut banget!" Kata seorang pria.

Lalu tiba-tiba semua orang kembali heboh. "Ok Cerry, kamu cari bangku kosong ya." Kata pak Juna.

"Ok pak." Balas Clara. Lalu ia berjalan mencari bangku kosong. Ternyata terdapat satu bangku kosong yang berada ditengah.

Dengan terpaksa, ia duduk disana. Ia melihat sekitar. Lalu dengan wajah berubah menjadi pucat.

(Kenapa semuanya laki-laki??!!!) Batin Clara.

"Ok anak-anak. Kita mulai pelajarannya." Kata pak Juna.

"Baik pak!!" Serentak semua orang.

(Ternyata benar disini semuanya laki-laki, aku penasaran bagaimana kehidupan sekolahku berikutnya) Batin Clara.