nuh ini fatimah, adik kamu.
nuh masih ingat kan dulu ibu' bilang. jangan nyakitin perempuan, nah sekarang akur-akur yah sama adiknya.
e'em bu' siap. ujar nuh yang kala itu pada tahun 2007 sudah duduk di bangku satu sma sedang fatimah kelas empat sd. setelah dua tahun kepindahan mereka dari sumatra ke jawa tepatnya di daerah mernek,
ibunda nuh di pinang oleh ayah fatimah yang juga single parent.
nuh yang tiap pagi berangkat sekolah dengan sepeda jengki kala itu selalu mempersiapkan kondisi sepeda pagi buta.
tapi pada suatu ketika..,
sepeda nuh hampir seminggu berturut-turut harus masuk ke bengkel untuk di tambal.
dan penyebabnya adalah ban yang bocor seolah sengaja di buat oleh seseorang, dan dengan sangat terpaksa karena keluarga nuh yang kala itu belum mempunyai sepeda motor, membuat nuh harus rela menunggu dan tak jarang harus berjalan sejauh empat kilo meter.
bocor maning nuh??
tiba-tiba seorang wanita menyapanya. ia, andhini teman sekelas yang juga di sukai oleh nuh. melaju melambat di sebelah kanan nuh, dengan sepeda yang serba pink.
io e dhin. bocor maning.
(ia dhin. bocor lagih.)
eng... yakin arep mlaku??(yakin mau jalan??)
mmm ia g pp, itung-itung olah raga.
disitan ae(duluan aja.)
tenan tak tinggal iki.(beneraan aku tinggal nih.)
ledek andhini seraya tersenyum.
di belakang dah nggak ada siapa siapa loh...
memang dari kebanyakan anak-anak desa yang bersekolah sma hanya mereka berdua yang bersekolah di man 2 cilacap.
jadi mereka sering bersama dalam satu bis.
karena memang untuk ke kota mereka harus bersepeda terlebih dahulu untuk mencapai jalan raya, lalu menaiki bis yng akan membawa mereka menuju sekolah.
em... io ra popo ndhin.. aku mlaku ae wis..
(ia ngga papa ndhin aku jalan aja udah)
emmm ngene wae. koe ngotel aku mbonceng.
(em gini aja. kamu mengayuh aku yang di boncengin.)
panas loh... ujar andhini seraya turun dari sepeda yang di kemudikanya.
wingi yo koyo ngene kan...(kmaren juga kaya gini kan) celetuk andhini yang mengingatkan nuh.
eng...(nuh tak tau harus berkata apa)
wes to.. ngenteni opo meneh puanas ee..
(dah to.. nungguin apa lagi panas inih..)
eng... iyo iyo... ujar nuh seraya meraih setang sepeda.
ngko sore joging?? njiot pit??(nanti sore joging?? ngambil speda??) celetuk andhini.
setelah beberapa saat mereka terdiam.
iyo ndhin.. aku rep mangkat ambhi opo sesuk??
hhhh (ia ndhin... aku mau berangkat pake apa besok??)
yo wes aku melu. aku yo.. arep joging.
singkat andhini.
nuh hanya terdiam karena memikirkan kejadian pada sepedanya yang terulang sudah empat kali.
yang mengharuskanya berboncengan dengan andhini.
makasih yo dhin... ujar nuh menghentikan laju sepeda dan berniat kembali berjalan setelah sampai di depan rumah andhini.
eh deneng?? aku yo arep maring nggonmu njemput azizah... kan azizah pasti dolan karo fatimah.
pasti durong shalat durong maem segala macem.
(lah kok?? aku juga mau ke tempatmu njemput azizah... kan azizah pasti main sama fatimah.
pasti belum shalat belum makan segala macem)
nuh yang terlintas ingin mengantar azizah pulang namun tak kuasa kalau dia mengamuk. mengingat dia bisa jadi bulan-bulanan oleh tangan besar adik andhini, apalagi dengan adanya fatimah yang pasti membantu azizah kalau aku memaksanya pulang.
waktu itu saja badanku merah-merah karena memaksa azizah pulang.lirih nuh.
karena tanpa sengaja nuh merusak boneka-boneka barbie milik fatimah dan azizah, dan alhasil nuh di berondong cubitan fatimah dan pukulan panas azizah.
ya sudah ayuh maring nggon ku.(ya udah yuk ke tempatku.)
singkat nuh seraya kembali bersiap mengayuh sepeda.
kae yayumu teka zah... lirih fatimah dari dalam rumah.
makasih banyak ndhin.. lirih nuh seraya turun dari sepeda.
nuh yang kala itu hanya memendam perasaan
tak banyak menunjukan rasa kagumnya pada andhini, dan berlaga seolah tak terjadi apa-apa di di hatinya.
tiba-tiba kedua adik mereka keluar dengan menyoraki.
cie.... cie....
cocok lah mas ambhi mbak andhin.
teruskan...
deneng aring ngeneh mba??
(kok ke sini mba?? )
tanya azizah dengan perawakan gemuk putih sudah persis seperti ba'pau mengintrogasi kakanya.
eh anu.. koe ki durung maem durung shalat mesti yuh bali... nderek mba.
(eh itu.. kamu itu belum maem belum shalat pasti yuk pulang ikut mba.)
karena lokasi sekolah tempat fatimah dan azizah yang dekat tak jarang mereka bermain bersama di rumah fatimah hingga tak ingat waktu.
kalau saja tak harus ganti baju mungkin sehari-semalam mereka berdua menghabiskan hari bersama.
eh... ada nak andhin... masuk ndhin tiba-tiba khadijah dari dapur dengan sedikit mengangkat suara menyuruh andhin untuk masuk.
ibu masak pisang goreng iki... di maem disek... yo..
emmm masuk dulu ndhin
ma'e dah masak ternyata.
ujar nuh singkat seraya melangkah masuk kerumah.
kalin jangan di pintu... kebek kebek eee(penuh-penuh)
ujar nuh seraya melepas sepatu dan ingin memasuki rumah.
akhirnya siang itu nuh andhin dan adik-adik mereka menyantap pisang goreng buatan khadijah.
nha ini teh angetnya jangan lupa di minum juga...
mmm kan penak to... pada akur...
ora berantem-beranteman.
ujar khadijah seraya melangkah kedapur setelah meletakan gelas-gelas berisi teh.
paling juga mas nuh sing nge ganggu bu'e..
celetuk fatimah.
ia tu tante... ujar azizah dengan pipi yang begitu membundar bak ba'pau mengiakan kata-kata fatimah.
is.. kalian tuh...ujar nuh yang berlaga ingin melempar pisang yang ada di tanganya.
sontak kedua sahabat tersebut berteriak
bu'e....
aih... dah-dah diam... jangan ganggu ibu' ujar nuh yang seperti ketakutan,menghentikan perdebatan mereka.
"aku mau istirahat".
kalian terusin aja.
ndhin... di abisin. ujar nuh tersenyum seraya melangkah ke arah dapur untuk mengambil wdhu dan masuk kekamarnya yang berada di sebelah ruang tamu.
nuh yang setelah beberapa saat berada di dalam kamar kembali di buat bingung setelah ia mendapati beberapa barang pribadinya berpindah tempat.
ia pun mengecek barang-barangnya satu persatu setelah salam shalat yang ia dirikan.
kok.. buku.... binder..
kertas coret-coretan puisi rapih banget...
seingetku... aku hanya menumpuk nya asal.
ini tersusun rapi.
bahkan urutanya....
argh gawat... kalau fatimah maupun azizah mengetahui tulisan-tulisan ini.
bisa malu aku di buat mereka.
apalagi harus bertemu andhin.
secepatnya harus aku musnahkan.
nuh pun meremuk kertas-kertas coretan puisi miliknya dan berniat ingin membakarnya.
namun alangkah terkejutnya nuh kala ia membuka pintu kamarnya untuk menuju dapur.
hai rembulan... indah senyumu sinari hati.
mengisi bilik-bilik sukma.
tumbuhkan rasa yang belum pernah ada.
tiba-tiba fatimah berlagak seperti sedang melantunkan puisi. dan benar., puisi tersebut adalah puisi yang ada di kertas coretan nuh.
hai rembulan... indah senyumu sinari hati.
akulah si pungguk perindumu.
bersama malam ku titip rinduku.
biar kuarungi gelapnya malam ini.
jauhnya samudra takkan menghentikanku.
tak kan ku berpaling mengagumimu....
uh'hhukh uh'hhukh...
tiba-tiba azizah yang menyauti puisi yang di perdengarkan fatimah tersedak.
minum... minum...
ujar azizah meraih segelas teh yang telah di buatkan oleh ibunda nuh.
ee'hem... sampe mana tadi imah??
imbuhnya tanpa memperdulikan wajahnya yang memerah.
nuh yang menyadari bahwa adiknya lah yang sudah membaca coretan-coretan miliknya tersebut
mengambil langkah cepat menuju dapur.
alhamdulillah... kelar.
lirih nuh setelah membakar kertas demi kertas tulisan miliknya.
dassar fatimah bisa-bisanya ia membaca ini semua tanpa seizin ku.
nuh... nuh... bangun nak... dzuhur.. dzuhur..
lirih khadijah membangunkan anak sulungnya
yang sedang terlelap.
eng... ia mak.
ujar nuh setelah tersadar dari tidurnya.
ia pun beranjak dari ranjang tempat tidurnya
yang hanya sejengkal tangan.
assalamualaikum warahmatullah..
assalamualaikum.
lirih nuh seusai shalatnya.
nuh pun teringat akan kado yang pernah ia persiapkan untuk adik perempuan yang sangat ia sayangi.
ia langsung menyambar koper berukuran sedang miliknya. dan mencari-cari benda tersebut.
harusnya ada di sini...
aaa inih... sebuah bingkisan yang berisikan hadiah khusus untuk keluarga kecilnya, namun hadiah yang kali ini ia pegang adalah hanya salah satunya. karena nuh sempat merasa bersalah karena sebagai kakak bukanlah orang yang penyayang pada adiknya, dan terkadang malah suka meledeknya.
yah... jadilah kakak yang baik anak muda...
anak muda... anak muda. hem hem hem..
hhhh kata-kata orang tua mana yang aku ucapkan inih... hhhh
imah... fatimah...
bu'e fatimah nang di??
(bu' fatimah di mana??)
tili'i ring kamar ana ora??
(liat ke kamar ada nggak??)
fatimah... imah??
ujar nuh menaiki tangga menuju lantai dua yang
hanya terdiri dari dua kamar.
yaitu kamar kosong yang di peruntukan untuk tamu saudara bila berkunjung dan kamar fatimah yang berada di bagian depan.
mana nih anak.. nggak ada apa gimana??
imah... mah?? ujar nuh seraya menghampiri pintu kamar fatimah.
setelah nuh membuka kamar adiknya tersebut pun tak di dapati si pemilik kamar.
hem..., apa main?? main kemana waktu pandemi ginih?? emmm kerumah azizah??
lah bukanya.. azizah yang mau ke sini.
lirih nuh memeriksa kamar adiknya dari bagian luar pintu.
hh dah lah ntar aja.
imah kemana si... aku mau ngasih hadiah loh.
lirih nuh penasaran.
eh wait.. tadi pagi dia sempet bilang putus ma pacarnya. apa beneran?? em. nggha mungkin kan dia bilang "nggak".
tapi..., apa aku sejahat itu nggak khawatir dengan hal itu??
hhhh nggak donk... aku khawatir.
ntar tu bocah putus asa karna cinta kaya abangnya kan nggak lucu. hhh.
ok pertama cari segala kemungkinan yang dapat menunjukan keberadaan fatimah.
atau mengecek lemari mungkin dia ngumpet.
lirih nuh yang berlaga seorang detektif kehilangan seorang adik.
imah mah?? kamu di situ?? nggak ada( membuka lemar)
mah kamu di situ?? haaAAchiuw
( melihat ke bawah ranjang tempat tidur)
hemm... dah lah ... main dia main..
lirih nuh meyakinkan dirinya dan beranjak ingin pergi.
namun dalam benak nuh tiba-tiba menyadari satu hal.
aaaaaa benar juga biasanya korban meninggalkan jejak terakhir pada buku dan sebagainya.
nuh pun berbalik melihat ke arah meja belajar.
tergeletak lah satu buku binder tebal kepunyaan adiknya tersebut.
ia pun duduk dan meraih binder tersebut.
ia buka lembar demi lembar-lembar binder tersebut.
new journey
hari ini 05 juli 2007
aku bertemu dengan kakak tiri ku setelah pernikahan ayah dengan ibunya.
hhh aku sangat terkejut. dirinya begitu lucu.
kalau saja ayah dan ibu nggak bersatu
aku adalah pesaing azizah sekaligus andhini.
tapi ipar sahabat juga adalah hal paling membahagiakan.
17 juli 2009
hari ini aku masuk smp... asik.. kelas baru baju baru. seneng banget. apalagi aku dan azizah sekelas, ok semangat...
pasti nggak banyak yang berubah.
squat adik ipar terkompak akan selalu kompak.
15 agust 2009
hari ini.. aku dan azizah akan membuat mereka menjadi dekat sesekat dekatnya. why not??
kami sudah berhasil membuat mereka memilih satu sekolah yang sama.
ketika itu mas nuh kebingungan ingin melanjutkan sekolahnya di mana , aku membujuk pa'e agar memasukan mas nuh ke man dua. dua tahun lalu.
17 agust 2009
durgahayu indonesia.
jayalah negriku.
23 agust 2009
ultah mba andhin.
wih.. aku inget nih tanggal.
entah mas nuh. ingat atau tidak, orangnya tak bisa di tebak. bahkan ia tak tahu buku agenda yang ia punya bertulis puisi untuk mba andhin berpindah tempat.
dia memang gak teliti.
hem... tapi why... banyak yang suka sama dia.
entah lah.
24 agust 2009
jarum kado ultah buat mba andhin.
aku sebenernya nggak tega apalagi tau persis akhirnya pasti mas bakal jalan. aku minta maaf mas nuh. pada ban sepeda ada lima lubang jarum.
aku dan azizah berencana membuatmu dekat dengan mba andhin.
azizah akan memberi tahu pada mbanya tersayang bahwa siang nanti ia akan kerumah.
jadi dia juga mengasih tau bakal ada yang menumpang.
24agust2009
yuhu... misi terlaksanakan.
mas nuh pulang bersama mba andhin kali ini.
tapi tetap saja mas nuh tetap dengan style nya yang pendiam bahkan sudah berboncengan dengan mba andhin.
dan sore tadi ia harus mengalihkan rute jogingnya menuju bengkel sepeda.
maaf ya mas nuh... aku tau mas nuh mampu kok menempuh jarak 4 km hhhh.
aku sayang mas nuh.
26agust2009
misi yang sama.
maaf kan aku mas nuh.
ini agar mas lebih dekat dengan mba andhin.
aku sayang ms nuh.
...
yey mereka pulang bareng lagih.
tapi kali ini azizah tak di rumah.
ia melewatkan momen mengagumkan ini.
mas nuh dan mba andhin
berdiri lama banget. ada deh lima menitan
tapi mas nuh nggak ngomong apa apa.
sebel.. akuh.
malah pas mba andhin pergi ia garuk kepala.
nyesel-nyesel dah tuh.
27 agust2009
ini pokoknya yang terakhir.
aku nggak mau terus-terusan bikin susah mas nuh. dia pun sudah mencurigaiku.
aku nggak mau malah jadi sasaran mas nuh.
tapi semoga mas nuh ngerti ini buat mas nuh juga.
....
yay hari ini azizah keselek pisang goreng
karena mendramatisir puisi milik mas nuh.
hemmm dah gitu aja.
mas nuh berlalu tanpa mengungkapkan perasaanya yang sesungguhnya.
yang ada kami malah di interogasi oleh mba andhin. karna sikap aneh kami beberpa waktu terakhir.
...
wah... kabar mengejutkan.
mba andhin mau di pondokin.
sekalian kuliah.
jadi kesimpulanya. gagal total.
karna aku sendiri nggak tau kalau mas nuh akan merantau.
nuh yang membaca awal mula keterlibatan adiknya dalam kisah cintanya pada masa sma hanya terkekeh.
hhhh kamu hebat sekali... aku sampe nggak nyadar... bahkan nggak mempercayai dugaan andhini sore itu.
hhhh, kamu bukan gagal total imah.
hanya tak sepenuhnya berhasil.
nuh... apa cita-cita kamu??
eng??
banyak, tentara, pungusaha.
memangnya kenapa??
emmm sama aku juga masih punya cita-cita yang ingin ku kejar.
30 juz dan menjadi sarjana.
wah bagus ituh. semangat deh yah...
(ujar nuh takjub)
emm dan lagi... aku nggak tau siapa yang mengusulkan di antara kedua adik kita.
untuk melibatkan aku dan kamu dalam kebersamaan akhir-akhir ini.
aku mau minta maaf kalau misalnya itu di jalari oleh azizah. dan aku yakin kamu merasa nggak nyaman kan kalau tiap hari aku ada di dekatmu. apalagi harus pulang berdua.
eng??
(kenapa kamu berkata seperti itu) gumam nuh.
emmm aku nggak tau apa yang kamu bicaraain mana mungkin adik-adik kita merencanakan hal sereceh ituh.
aku malah khawatir akulah yang membuat kamu nggak nyaman.
eh..!!?.bubb..engg hhhh nggak jadi(lirih andhin).
em? ngomong aja?? (lirih nuh)
nggak nggak papa aku pengen beli minum dulu,.
ujar andhin seraya menuju sebuah warung kala mereka rehat dari joging untuk menutupi kegugupan dirinya.
nuh yang menyadari bahwa rasanya tak bertepuk sebelah tangan hanya menggumam di dalam hati,
waktu kita masih terlalu panjang untuk menetapkan hati yang belum tentu kita miliki.
kalau jodoh nggak kemana ndhin.