Aku yang semula tak pernah percaya akan adanya cinta
Cinta yang selalu orang-orang bicarakan
Betapa indahnya cinta yang selalu dapat memabukkan
Betapa saktinya cinta yang sering menjadi pengukir luka
Aku tak percaya
Tak akan pernah percaya
Itu keyakinanku dahulu
Aku yang dahulu selalu memalingkan muka
Dari insan-insan yang terlena oleh cinta
Aku yang dahulu selalu yakin dan percaya
Akan kunaiki gunung kehidupan ini seorang diri
Aku pasti kuat
Kesombonganku terdahulu
Namun seketika
Aku rasakan denyut yang terasa asing menggelitik dijantungku
Detakan yang tak mau tenang
Terasa mengusik dadaku
Ketika kulihat ada sosok bagai malaikat dihadapanku
Sosok yang memancarkan keindahan jiwa
Raga yang mencerminkan keanggunan
Tutur kata yang melontarkan kesopanan
Terucap dari bibir indah yang merona
Merah merekah bagai bunga mawar yang mekar
Diantara tajamnya duri semak belukar
Aku yang tak kuasa menyagkal
Aku tak kuasa menutupi terangnya sinar yang terpancar
Terasa menyilaukan pandangan
Pandangan mataku yang selalu kujaga
Agar tetap lurus kedepan
Aku kini terjatuh dalam linangan keindahan
Rasanya tak sanggup aku keluar darinya
Dan aku pun tak ingin berpaling darinya
Kedua mata yang tak dapat berkedip
Seakan tak ingin rugi melewatkan keindahan yang terpancar dari sosoknya
Kaki ini terasa gemetar
Ketika ia melangkah mendekat
Menyapaku yang sedari tadi tenggelam kedalam lautan kekaguman
Aku yang dahulu selalu tegak kokoh ingin sendiri
Kini mengharapnya menjadi kawan pengiring langkah
Baru sekali ini aku terpesona
Hanya sekali ini aku menganga
Terbius oleh cantiknya sosok karya Tuhan
Aku tak kuasa lagi untuk menolak
Aku tak sanggup lagi untuk berpaling
Harus ku akui
Aku yang kini jatuh
Aku yang kini terlena
Kedalam indahnya kubangan cinta pertama