Selama berteman dengan Bisma,pertanyaan mengenai tingkat kernomalan cara bersosialisasi kami selalu saja menjadi tanda tanya besar.oh iya,hingga kini dia tetap memanggilku dengan sebutan "mbak".
anak itu terkadang bebal,tapi untuk hal ini aku menyerah,biarkan dia memanggil ku sesukanya.Bisma pernah bercerita padaku bahwa banyak orang yang penasaran bagaimana kami berkomunikasi.
Bisma selalu menjawab dengan kata-kata hiperbola khasnya,"mbak lea,itu makhluk tuhan paling langka yang harus kita lestarikan.mungkin didunia ini hanya ada satu jenis makhluk hidu semacam mbak lea!dan saya,Bisma,sebagai manusia yang beradap dan menjujung tinggi pelestarian budaya,maka bertindak sebagai pelestarian mbak Lea.Tuhan memang mengutus saya untuk menjaga mbak Lea.Jadi maaf,saya tidak bisa bersih-bersih dirumah kalian,karena saya sudah dipesan sama tuhan untuk menjaga mbak Lea."
Beberapa diantaranya juga mencurigai adanya percikan asmara antara aku dan Bisma.lagi-lagi Bisma yang menjelaskan kepada mereka,sedangkan aku?hehehe...mana punya waktu untuk mengklarifikasi masalah yang tidak penting itu.Tak perlu kutunjukan bagaimana pedulikan pada Bisma karena dia pun tahu,aku tak akan begini baik kepada orang lain.
ibu pernah mendatangiku,dia sangat penasaran ada hubungan apa aku dengan Bisma,padahal Bisma tidak terlalu hebat dan terlalu unik,tapi mengapa aku yang seperti ini bisa berteman denganya?pertanyaan ibu kujawab dengan kalimat pendek,"Tuhan menciptakan Bisma untukku,ibu."
"mbak lea,uang mbak lea yang ada ditabungan Bisma udah banyak lho.punya rencana untuk dicairkan?sayang lho,itu bisa dipake untuk membeli barang-barang yang mbak Lea,mau...,"setengah berlagak serius,Bisma duduk disampingku yang tengah bersantai duduk disofa teras ruang melukisku.
"sudah kubilang panggil aku,Lea!Enam tahun berteman apa tidak membuatmu sadar?kalau aku tidak suka dipanggil dengan embel-embel mbak!".tampangku agak kesal menjawab pertanyaan Bisma.
"Biar bagaimana pun,umur mbak lea lebih tua dari saya,saya harus menyantuni mbak lea dan harus sopan dong."Bisma berbicara nyerocos sambil tertawa.
"Yang harus disantuni itu kamu,bukan aku.yang yatim piatu itu kamu,bukan aku kan?hehe?!"Aku tahu,dia sudah terbiasa dengan gaya bicaraku yang kadang terkesan kurang ajar.
"Ah si mbak yah,selalu aja kayak gini.ini uang mau dikemanain mbk?"Bisma kini menunjukan wajah kesal sambil terus menatapku bagai anak anjing yang kelaparan.
"sebagian belikan kanvas dan alat-alat lukisku,sebagian lagi untuk beli keperluan hidupmu.sebagian besarnya masukan kedalam tabunganmu,aku titip dulu!"kuangkat tubuhku dari sofa dan bermaksud masuk kekamarku untuk tidur siang.
"Eh,si mbak yah,terus aja titip ketabungan saya.sudah numpuk mbak,numpuk banget!".Bisma berusaha menarik tanganku,tapi kuempaskan kaaar cengkramanya.jika sudah seperti ini,maka anak itu akan mengerti dan tidak menggangguku lagi.
"Bukkkkkk!"suara itu membuat mataku terbuka lebar.
Baru saja 10 menit mataku terpejam,tiba-tiba tubuhku terperanjat kaget mendengar suatu benturan keras dilantai bawah.suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku setelahnya begitu mengganggu telingaku.
"mbaak,mbak Lea...mbk lea,cepat keluar mbak...cepat keluar,mbak!"ini pasti suara Bi minah,pembantu dirumahku yang bekerja sejak aku masih balita.
"yaa?ada apa,bi Minah?"aku tak akan membuka pintu kamarku sebelum aku tahu seberapa penting urusanya,meski saat hatiku masih terkaget-kaget coba menebak suara keras yang baru saja kudengar.
"mas Bisma,mbaak!Mas Bisma!!!jatuh barusan dari tangga!!tolong,mbaak!!cepetan bawa mas Bisma keRumah Sakit!mas bisma nggak sadarkan diri,mbaak!"Bi Minah terdengar makin histeris.kata-kata yang keluar dari mulutnya pun berhasil membuatku terkejut hebat,aku segwra melompat dari tempat tidurku dan berlari sekencang-kencangnya meluju lantai bawah.
"Bismaaaa!!!astaga,kenapa kau?apa yang terjadi padamu?alam semesta tolong selamatkan Bisma!!!"aku berteriak saat keluargaku mulai mengerumuni Bisma yang terlentang tak sadarkan diri dan darah bercucuran dari kepalanya.Tapi anggota keluargaku yang didominasi kaum hawa tak ada yang berani memgang Bisma karena ketakutan.
Kuangkat tubuh Bisma yang terlelap bagai sedang bermimpi.entah darimana datangnya kekuatan ini,kedua tanganku berhasil mengangkat tubuhnya.
"Tiara,cepat setiri mobilku menuju rumah sakit terdekat!Bi Minah,ikut aku!"tiba-tiba saja mulutku mengomandi semua orang untuk menuruti perkataanku untuk menyelamatkan Bisma