webnovel

Cinta Yang Aku Rindukan

Sejak pertama kali berjumpa dengan gadis yang bernama Shania,pemuda tampan dan gagah itu jatuh cinta pada pandangan pertama.Pemuda yang diketahui bernama Syauqi adalah putra bungsu ibu Halimah, yang baru dinikahi oleh pak Amir lima bulan yang lalu.Sedangkan Shania adalah putri ketiga dari pak Amir dan ibu Sari yang telah lama tiada. "Bu,sepertinya putramu menyukai Shania putriku"kata pak Amir kepada istri yang baru saja dinikahinya lima bulan lalu. "Ah masa sih pak?"sahut bu Halimah heran "Coba deh ibu perhatikan,Syauqi selalu memperhatikan Shania secara diam diam" tegas pak Amir kepada ibu Halimah. "Bagaimana kalau kita menikahkan mereka saja pak?Sebagai orang tua seharusnya kita mengalah demi kebahagiaan mereka" usul ibu Halimah kepada suaminya. "Baiklah kalau ibu setuju,bapak memberi talaq tiga kepada ibu mulai hari ini....." Pagi itu pak Amir menjatuhkan talaq tiga kepada istrinya yang bernama bu Halimah, atas persetujuan dirinya,agar Syauqi dan Shania segera menikah.Demi kebahagiaan putra dan putrinya mereka melepaskan ikatan pernikahannya,tanpa adanya drama pertengkaran dan permusuhan diantara keduanya.Mereka memutuskannya tanpa berfikir jauh dan mengalir apa adanya,pak Amir dan ibu Halimah bertekad menjalin persaudaraan dan menjadi besan keluarga. Bagaimanakah kisah cinta antara Shania dan Syauqi? dapatkah mereka menjalani pernikahannya dengan mulus? Apakah yang akan terjadi nanti dengan mereka? Tunggu kelanjutan kisah cinta kedua insan yang saling jatuh cinta ini,pada bab bab berikutnya........ Salam sayang Azzahra071

Azzahra071 · Fantasia
Classificações insuficientes
76 Chs

Tetap semangat kuliah

Satu bulan telah berlalu dengan begitu cepatnya,dan tidak terasa pula kandungan Shania sudah memasuki minggu yang ke sembilan pada trimester pertama ini.

Shania tidak mengalami morning sickness yang parah seperti yang dialami suaminya hanya merasa mual dipagi hari saja.Shania dapat mengikuti perkuliahan dengan baik tanpa halangan apapun.

"Sayangku...kamu berangkat ke kampus dengan pak Didi saja,ya?sepertinya aku tidak bisa mengantarkan kamu,pagi ini...."

ujar Syauqi pada Shania yang duduk di depan tolet sambil menyapu tipis bibirnya dengan lipgloss agar tidak tampak pucat.

"Tidak apa apa,kak....Jangan memaksakan diri,beristirahatlah....!"Shania menghibur suaminya yang masih bergelung dengan selimut diatas tempat tidurnya.

Sebenarnya berat bagi Shania pergi dan meninggalkan suaminya sendiri di kamar.

Namun Shania harus tetap bersemangat kuliah,karena jadwal mata kuliah hari ini sangat padat.Shania mengejar absennya agar tidak ada yang bolong selama dalam masa kehamilannya.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com