"Kamu tidak perlu mengulurkan tanganmu, aku yang akan mengikutimu."
"Aku sangat merindukanmu."
Air mata Gu Shinian yang panas membasahi kemeja laki-laki itu.
Melewati sebuah kain tipis itu, dia merasa seperti jantungnya terbakar.
Gu Shinian menekan kedua bibirnya kemudian meremas kerah pakaian laki-laki itu dan berkata, "Qin Muchen, aku sangat merindukanmu. Kamu pasti tidak merindukanku sama sekali kan?"
"Hanya hantu yang tahu."
Qin Muchen memaki Gu Shinian dengan suara pelan kemudian dia mengangkat kepalanya melihat ke arah dokter.
'Hanya hantu yang tahu apakah aku merindukanmu atau tidak, hanya hantu yang tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dengannya!'
Dokter hampir saja mengangkat tangannya dan menyerah karena sorot mata Qin Muchen yang sangat dingin, muram dan sangat kejam.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com