Setelah selesai berpamitan mereka pun segera masuk mobil nampak Vega duduk di kursi depan bareng Pak Gunawan, sedangkan Novi di kursi belakang bareng Sandi dan Azka.
Selama perjalanan Sandi dan Azka saling bercanda sambil ngemil snack yang memang sudah dipersiapkan oleh Mama Novi.
Namun begitu hampir memasuki kota Malang nampak kedua bocah itu tertidur.
Dan setelah menempuh perjalanan kurang lebih empat jam akhirnya sampai lah mereka ke rumah, karena masih tertidur dan oleh Mama Novi gak boleh dibangunin, maka Pak Gunawan lah yang disuruh memindahkan Sandi kedalam rumah, sedangkan Azka digendong sendiri oleh Mama Novi.
Tidak lama setelah masuk rumah tiba-tiba terdengar suara adzan ashar berkumandang, dan bersamaan dengan itu Azka pun tiba-tiba terbangun dari tidurnya.
Begitu membuka mata Azka terlihat agak bingung karena berada didalam rumah yang dirasa asing olehnya, dia hendak memanggil Oma Kartini (Ibunya Haris) tapi gak jadi, karena tiba-tiba si Sandi yang sudah bangun lebih dulu muncul menemuinya.
"Ayo dik Azka main diluar," ajak Sandi.
"Main apa?" tanya Azka.
"Ya main Helikopter remot, aku juga punya kok," ucap Sandi.
Akhirnya Azka pun mengikuti ajakan Kakak sepupunya itu.
Namun begitu mereka mau memulai bermain, tiba-tiba Azka mendengar suara anak-anak TPQ mengaji melalui pengeras suara.
Azka pun langsung meninggalkan mainannya dan langsung berlari kepinggir jalan, dilihat nya anak-anak yang sedang berlalu-lalang berangkat ke Masjid untuk mengaji TPQ.
Sandi yang mengetahui adik sepupunya itu hanya mengikuti dibelakangnya.
Sementara itu Novi yang sejak tadi berada di dapur bareng Ibunya ingin melihat putranya yang dikira masih tidur.
Setelah dilihat di kamar tidurnya gak ada diapun bergegas ke ruang televisi, ternyata di situ juga tidak ada, Novi agak kaget, lalu dia pun langsung bergegas ke luar rumah, dan setelah berada di luar dia mendapati putranya itu sedang duduk di kursi dekat gerbang rumah menghadap ke arah jalan.
"Azka ... ngapain disitu ...?" teriak Novi memanggil putranya itu.
Mendengar Mamanya memanggil Azka hanya menoleh tanpa beranjak dari tempatnya duduk.
Merasa tidak direspon panggilannya Novi pun bergegas menghampiri putranya itu.
Setelah mendekat Novi baru menyadari kalau anaknya itu sedang memandang ke arah Masjid yang berada diseberang jalan yang berjarak dua ratus meter dari rumahnya itu.
Novi pun langsung duduk disamping putranya itu, dibelainya rambut bocah itu sambil ditanya.
"Azka ingin ikut ngaji di Masjid?" Tanya Mama Novi pada Azka.
"Iya Ma, Azka mau ngaji disitu," ucap bocah tiga tahun setengah itu.
"Iya deh ... tapi besok aja ya ...?" ucap Mama Novi membujuk Azka.
"Sekarang aja Ma," sahut Azka nampak tidak sabar.
"Lho ... Azka kan belum daftar, belum punya baju seragam ..." bujuk Novi lagi.
Akhirnya Azka pun mengangguk, dan Novi pun langsung mengajak anaknya itu masuk rumah.
"Ayo sekarang Azka mandi bareng Kak Sandi," ucap Mama Novi.
"Oiya, ayo Azka mandi bareng sama aku," ajak Sandi.
"Ayo ...." balas Azka nampak kegirangan.
Dan malam harinya Novi mengajak Ibunya untuk nemenin belanja baju koko untuk dipakai Azka mengaji.
"Ayo Bu temeni belanja baju buat Azka," ajak Novi.
"Ayo," sahut Ibu Maryana (Ibunya Novi)
"Azka ayo beli baju buat ngaji besok," seru Novi memanggil putranya.
"Emang Azka mau ngaji ya Nov?" Tanya Ibunya Novi.
"Dia mulai dari Mojokerto kemaren udah ngomong kalau di Malang dia mau ngaji dan sekolah, dan dia juga bilang kalau ingin jadi anak sholeh, mau mendoakan Ayahnya," terang Novi pada Ibunya.
"Waduh.. emang bener gitu?" tanya Ibu Maryana yang merasa agak aneh dengan cucunya yang satu ini.
Karena dalam tradisi keluarganya, Ibu Maryana tidak pernah mendidik anak ataupun cucunya untuk belajar ngaji.
"Kak Vega ... kunci motornya mana?" tanya Novi.
"Masih menggantung di motor," jawab Vega dari dalam kamar.
"Emang mau kemana sih Nov? tanya Vega.
"Mau ke Mall beliin baju koko untuk Azka ngaji besok," jawab Novi.
"Yaudah aku juga ikut, sekalian beliin baju buat Sandi juga, biar besok ngaji bareng," Sahut Vega sambil bergegas keluar kamar.
"Pake mobil aja," ucap Vega.
"Nih Nov kamu aja yang nyetir," ucap Vega sambil memberikan kunci mobil ke adiknya itu.
"Sekalian nanti mampir di Salon bentar," tutur Vega.
Berangkat lah mereka ke Mall kota, dan begitu melewati Salonnya Vega meminta Novi berhenti sebentar.
"Berhenti bentar Nov," pinta Vega.
Lalu Vega pun segera turun dari mobil dan langsung bergegas masuk ke Salon, terlihat dia sedang ngomong-ngomong dengan pegawainya di dalam.
"Ada pemasukan berapa hari ini tadi Sel?" Tanya Vega ke Sela.
"Empat juta Ga, nih sekalian kamu bawa aja ya?" Jawab Sela.
"Iya deh," balas Vega.
Sela pun memberikan uang pendapatan hari ini.
"Itu di mobil Novi ya?" tanya Sela yang melihat Novi dari kejauhan.
"Iya, dia sekarang dah bareng anaknya," jawab Vega.
"Hei, Novi besok masuk kerja ya?" Seru Sela dari pintu Salon.
Novi cuma terlihat melambaikan tangannya sambil tersenyum.
"Yaudah aku mau jalan dulu," ucap Vega sambil bergegas keluar.
Begitu Vega sudah masuk mobil Novi pun segera melaju mobilnya menuju ke Mall kota.
Sesampainya di Mall kota Novi memarkirkan mobilnya di ruang bawah gedung, dan mereka pun naik ke Mall lewat lift.
Novi yang malam itu berpenampilan dengan gaya busana yang masih terbilang sexy terlihat masih jadi perhatian para cowok.
Tidak sedikit dari mereka yang berpapasan dengan Novi selalu memperhatikannya, bahkan ada juga cowok yang berusaha curi-curi pandang.
Tapi Novi tetap terlihat cuek aja, dia masih sibuk milih-milih baju untuk Azka.
Belum juga selesai memilih baju untuk putranya itu, tiba-tiba Novi merasa perutnya mual-mual, Novi pun tau kalau mualnya itu dikarenakan kehamilannya.
Karena rasa mualnya terus berlanjut, maka Novi pun minta izin ke Kakak dan Ibunya untuk pergi ke toilet.
Dan benar saja begitu dia sudah masuk di dalam toilet Novi pun langsung muntah disertai rasa mual yang sangat.
Cukup lama Novi berada dalam toilet, ya kira-kira hampir satu jam, hingga Ibunya memerintahkan ke Vega untuk menyusulnya ke toilet.
"Ga, coba kamu lihat Novi, ntar terjadi kenapa-kenapa" ucap Ibu Maryana.
Vega pun langsung bergegas menyusul Novi, namun belum juga sampai ke toilet nampak Novi telah muncul arah yang akan dituju oleh Vega.
"Gimana Nov? kamu gak apa-apa kan?" Tanya Vega terlihat sangat khawatir akan keadaan Adiknya itu.
Novi nampak sangat lemas, dengan suara yang agak lirih Novi pun menjawab.
"Perutku mual banget Kak, aku lemes banget," terang Novi.
"Kakak udah selesai belum belanjanya?" Tanya Novi lagi.
"Udah ... Azka pun juga telah mendapatkan baju koko yang dicarinya.
Bersambung.