"Kamu tidak usah mencari dia lagi. Dia sudah tenang bekerja di tempat lain." Sahut bi Eneng tanpa menoleh ke arah Rudi namun gerakan jemarinya tetap cekatan memotong dan mengiris bumbu nasi goreng pagi ini.
"Bi, tolong kasih tahu aku kemana dia. Ada kesalah pahaman disini dan dia pergi begitu saja tanpa memberiku kesempatan untuk menjelaskan yang sejelas-jelasnya." Ucapan Rudi yang tercekat di tenggorokannya, membuatnya tampak seperti pria yang menyedihkan.
"Sudahlah Rud, kamu dan Wulan sudah mengecewakannya. Bukan hanya padamu, tapi pada Wulan juga. Bagaimana dia bisa menghadapi kalian berdua setiap harinya?" Lagi-lagi bi Eneng bersikap masa bodoh namun setiap kalimat yang diucapkan asisten senior itu seolah menghujam jantung Rudi untuk tidak bisa berkata-kata lagi.
Rudi pun keluar dari dapur dan mencari biang kerok yang mneghancurkan hubungannya dengan Lani yang nyaris sampai jenjang pernikahan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com