"Memang tidak akan mengubah apapun Aisyah. Tapi Aisyah... paling tidak, di saat kita berdua tahu apa sebenarnya terjadi. Rasa marah dan kecewamu, juga rasa bersalahku padamu akan menjadi hilang tanpa menjadi beban dan pikiran di hati kita lagi." ucap Irvan dengan tatapan penuh.
"Apa yang kamu katakan benar Ansyah, lalu apa alasanmu hingga pergi meninggalkan aku?" tanya Fazrani dengan suara pelan namun penuh tekanan.
"Aku harus mengikuti Ayah yang pindah tugas. Mungkin kamu lupa kalau Ayahku adalah pemuka agama dan aku lupa memberitahumu kalau Ayah bisa sewaktu-waktu di pindahkan tugas ke tempat lain. Maafkan aku Syah, aku juga tidak tahu saat itu. Sebelum aku berangkat aku mencarimu ke panti tapi kamu tidak ada." ucap Irvan dengan tatapan merasa bersalah.
"Begitu ceritanya." ucap Fazrani dengan suara hampir hilang.
Irvan menganggukkan kepalanya dengan tatapan sedih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com