Hafiz mengangkat wajahnya, benar-benar terharu dengan nasihat Inayah yang sebenarnya Halwa.
"Tidak Inayah, aku sudah berjanji pada Dek Fazrani. Dan juga orang tua Halwa dan Halwa sendiri sudah setuju dan mau menerimaku, aku tidak bisa mengecewakan perasaan orang lain. Lebih baik aku yang tersiksa daripada aku menyakiti hati orang lain." ucap Hafiz seraya menghela nafas panjang.
Hati Halwa semakin sedih sekaligus semakin kagum pada kepribadian Hafiz yang begitu tulus pada orang-orang yang di sekelilingnya.
"Benar apa kata Fazrani, aku wanita yang sangat beruntung mendapatkan suami seperti Mas Hafiz. Mas Hafiz akan membahagiakan aku baik dunia dan akhirat." ucap Halwa dalam hati.
"Aku ikhlas akan tetap berusaha mendapatkan hatimu Mas Hafiz, walau aku harus mengalami penderitaan dan hati yang penuh luka dan kecewa. Karena kamu sendiri juga mengalami hal yang aku alami, menderita karena cinta yang tak terbalas." ucap Halwa dalam hati sambil menatap wajah Hafiz yang begitu tampan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com