"Nur, kalau Tante boleh bertanya. Apakah kamu wanita bercadar yang telah membuat hati Rasya jatuh cinta?" tanya Dokter Ajeng dengan tiba-tiba.
"Maaf Dokter Ajeng, mungkin yang di maksud dengan Dokter adalah Fazrani. Aku harus mengenal dekat saja." ucap Nur tidak ingin Dokter Ajeng curiga.
"Tidak Nur, Rasya bilang wanita yang di cintai belum menikah. Pasti itu kamu kan Nur?" ucap Dokter Ajeng memastikan pemikirannya.
"Mungkin wanita itu bukan aku Dokter, karena Minggu depan aku akan bertunangan." ucap Nur dengan jujur.
"Oh begitu... sepertinya aku sudah paham sekarang, kenapa Rasya sampai minum dan masuk rumah sakit." ucap Dokter Ajeng sedikit paham alasan Rasya sampai minum-minuman keras.
"Maaf Dokter, aku harus pergi. Aku doakan semoga Dokter Rasya cepat sembuh. Assalamualaikum." ucap Nur tidak bisa lagi berkomentar apa-apa.
"Waalaikumsallam." ucap Dokter Ajeng kemudian menutup panggilannya.
Nur menghela nafas panjang, masih memegang ponselnya dengan wajah tertunduk.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com