webnovel

Cinta seorang Raja

Dengan alasan apa papa membenci ku? mengapa dari kecil sampai sekarang papa memilih kasih antara aku dengan kakak ku kak Dewa? Apakah aku diciptakan menjadi perusak? Kenapa tidak ada yang peduli dengan ku? Jikalau begitu, mengapa aku mesti dilahirkan? mengapa aku hidup? Bahkan orang yang melahirkan aku pun tidak peduli sama sekali dengan hidup ku? Dan Kapan semua ini akan berakhiiiir? teriak Raja aku benci papa, aku benci kakak, aku benci mama, aku benci hidup, aku benci diriku sendiri. RAJA NARENDRA SANJAYA

Binti_NR · Urbano
Classificações insuficientes
114 Chs

lanjutan

"setelah itu, gue tanya sama pelayan itu ternyata dia pemilik butik tempat Lo kerja" tambah Raja

"iya, emang dia itu Tante Shinta pemilik butik dan gue asisten nya" kata Selina

"iya, makanya itu sel" jawab Raja

"udah sejauh mana Lo penyelidikan di butik gue?" tanya Selin

"udah, cuman sampai itu aja Sel" jawab Raja

"di butik gak bilang ke gue" protes Selin

"ya maaf Sel, itu juga gak direncanain" ucap Raja

"trus sekarang rêncana lo apa?" tanya Selin

"gue mau minta tolong sama Lo, tolong Lo cari tau siapa dia sebenarnya, mama gue atau bukan" pinta Raja

"Oh, gitu. Oke, gue bantu cari tau" terima Selin

"makasih ya Sel, haha.....ucap Raja sambil tertawa

"tunggu.... tunggu, Lo pernah ke butik gue pakai baju warna hitam terus pake topi kan ya?" tanya Selin sambil mengingat ingat

"iya, emang kenapa?" tanya Raja

"pantes waktu itu pelayan butik curiga sama Lo dan Lo dipantau terus lewat cctv" kata Selin

"hah? serius Lo?" tanya Raja kaget

"iya lah, gak bohong gue" jawab Selin

"wah, ternyata pengawasan nya ketat juga" celetuk Raja

"iya dong" sahut Selin

"gue mau berangkat dulu takut telat. bye" pamit Raja seraya mematikan sambungan telepon nya

**********************************************

Disisi lain, Dewa yang bekerja di kantor. ia sibuk dengan laptop nya, ia menyiapkan berkas untuk menawarkan kerja sama di butik Bu Shinta.

"maaf pak, ini berkas yang anda minta" ucap sekertaris Dewa

"iya, terima kasih Riska" ucap Dewa

Lalu ia menelpon Asisten nya untuk ke ruangan nya.

"selamat siang pak!" sapa Anton telah tiba di ruangan Dewa

"saya ada tugas buat kamu" ucap Dewa

"saya mau kamu menemui manajer butik yang kita bahas kemarin untuk nanti kita investasi di butik itu" kata Raja

"baik pak, nanti akan saya atur" patuh Anton

"ada lagi pak?" tanya Anton

"tidak ada" singkat Dewa

"kalau begitu saya permisi pak" ucap Anton

Dewa hanya mengangguk

Dewa lalu beralih membuka ponsel nya, ia lalu teringat dengan Sheril. Dewa mengetik beberapa kata lalu mengirimkan pada Sheril.

Sheril yang tengah sibuk di kantor papa nya, karena kini ia bekerja di kantor papa nya. melihat ada yang mengirimkan pesan, dengan sigap Sheril langsung meraih handphone nya yang tergeletak di samping laptop.

Dewa: lagi dimana sayang?

Sheril: ini lagi sibuk di kantor papa

Dewa: bisa ketemu gak?

Sheril: bisa, nanti istirahat

Dewa: aku kesitu atau kamu kesini?

Sheril: kamu kesini

Sheril pun meletakkan hp nya lalu kembali memandang layar monitor, agar nanti cepat Selesai dan leluasa ketemu dengan Dewa.

Waktu menunjukkan pukul setengah 12, Dewa lalu mengambil mobilnya dan melajukan ke kantor papa nya Sheril. sampai disana, Dewa langsung menuju ke ruangan Sheril.

"Hay!" sambut Sheril saat Dewa sudah berada di depan nya

"kenapa minta ketemu?" tanya Sheril

"pengen lihat kamu aja" jawab Dewa

"gombal" sergah Sheril sambil menampik tangan Dewa

"iya beneran tau" kata Dewa

"paling juga bohongan" ucap Sheril sambil memajukan bibirnya

"emang gak boleh?" goda Dewa

"ya enggak dong" ketus Sheril

"ya udah kalau gak boleh, aku lihat cewek lain aja" goda Dewa

"emang berani kamu?" tantang Sheril sambil berkacak pinggang

"ya enggak" jawab Dewa karena ia tahu Sheril sedang cemburu pasti nanti dia di cuekin