Nizam benar - benar ingin meledak rasanya ketika Perdana Menteri Salman memintanya untuk tenang, tetapi Ia sama sekali tidak berdaya karena Ibunda dan Dia memegang bukti kebersamaan mereka. Manusia rendahan yang tidak tahu malu. Nizam mencoba untuk duduk dengan tubuh kaku. Ia teringat hadis yang menyuruh seseorang untuk duduk ketika dia marah dalam keadaan berdiri. Nizam juga mencoba untuk menenangkan dirinya.
Di hadapan dia ada ibu yang telah mengandung dan melahirkannya. Seburuk apapun orang tua tetapi dia harus berlaku baik dan tidak menyakiti. Nizam hanya mengepalkan tangannya untuk menahan emosinya. Nizam kemudian melihat ibundanya ikut duduk di hadapannya sedangkan perdana menteri Salman tidak berani duduk. Ia hanya berdiri di samping Ratu Sabrina dengan sikap hormat,
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com