Nizam serasa mau mati saking kagetnya dengan teriakan Alena. Alena tampak pucat saking marahnya.
"Ada apa ? Apa yang terjadi? Kau jangan membuatku ketakutan seperti itu" Kata Nizam sambil tegang. Tubuhnya tegak dan Ia menyimpan cangkir itu di meja. Dan Nizam melihat kalau di cangkir itu ada bekas lipsticknya. Wajah Nizam sekarang gantian yang pucat. Tapi Nizam berusaha menguasai keadaan.
Nizam segera menduga mengapa Alena tampak histeris tapi Nizam tetap bersikap tenang.
"Yang Mulia.. " Suara Alena mulai terdengar begitu sinis, seakan ribuan kata sarkasme akan keluar dari mulutnya.
"Hmmm.." Nizam mencoba berdehem padahal jantungnya sudah mau rontok. Diam - diam Ia menghalangi tubuhnya yang paling sensitif menggunakan bantal yang Ia ambil diam - diam dari kursi sebelahnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com