"Bagaimana dengan nasib Lila ? Lila yang malang. Seumur hidupnya Ia selalu menderita " Kata Cynthia sambil menundukkan kepalanya.
"Aku juga sangat menyesali nasib Lila, maka dari itulah Aku tadi menemui Pangeran Abbash" Kata Alena dengan pelan. Mendengar Alena juga menemui Pangeran Abbash, Cynthia langsung menegang kembali. Melihat Cynthia menegang, Alena cepat – cepat menyodorkan pipi kanannya.
"Kamu marah lagi Cynthia ? Kamu mau menampar Aku lagi ? Ini Pipi Kanan Aku. Aku mohon kalau kau hendak menamparku lagi, tamparlah pipi kanan aku. Soalnya tadi Kau menampar pipi kiriku jadi biar seimbang Kau kalau mau menamparku tampar yang kanan" Kata Alena serius membuat Pangeran Thalal yang berdiri dengan Amar langsung saling berpandangan. Suasana yang mengharu biru sekarang menjadi ternodai karena kata – kata Alena.
Cynthia yang tadinya ingin marah jadi menahan tawa, " Mengapa Kau berkata seperti itu ?" Kata Cynthia kepada Alena.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com