" rencananya hari minggu aku mau berlibur ke sebuah pulau kecil bersama reihan"
" ya terus,,,hubungannya sama aku apa?'
" gak kepikiran ikut gitu?"
" yaaa pengen sih" nada hanis kurang bersemangat
" aku ngerti apa yang kamu pikirkan han" hanis hanya diam " kenapa gak langsung bilang saja ke sadam supaya berpasangan kesana" lanjut yuri " apa dia mau kiranya?" " perlu aku beri tahu dia"
" tidak usah nanti aku coba hubungi dia " " nah gitu dong, punya pacar macam masih bingung aja"
" pacar? " " ya terus selama ini?" " aku belum jadian loh" " ya ampuun hanis, aku pikir dia sudah resmi jadi pacar mu" "resmi,,? udah kaya suami istri aja yur haha..aku masih ragu"
" apanya yang di ragukan dari sadam mapan iya baik iya perhatian dan romantis juga"
" semua yang kamu katakan benar, tetapi ada hal yang sulit di ungkapkan, biar sejalan waktu saja yang menjawab"
" kamu kurang menyukai nya?" " cinta tidak harus selalu terucapkan tetapi pembuktian yang diberikan itulah jawabannya"
diakui nya kalau hanis memang sudah menyimpan rasa terhadap sadam tetapi perlu waktu jika harus lebih dalam lagi, hanis tidak seperti yuri sipatnya lebih teliti dan penuh pertimbangan dalam hal apapun termasuk urusan cinta, tidak mudah baginya menerima cinta seseorang sekalipun dalam hatinya sudah menyimpan rasa.
sudah waktunya jam istirahat kerja, terlihat di sana sadam sedang melepas lelah bersama rekan kerjanya, beberapa menu makan siang lengkap di meja sudah di siapkan pelayan warung nasi yang jaraknya tidak jauh dari kantor tempat nya bekerja." kamu punya uang simpanan ren?"
"buat apa?" " ada acara sama hanis dan teman temannya kepulau" " ada sih cuma akhir bulan ini mau di pakai juga" " gajian kan gak lama lagi tar aku ganti ren ayolah tolong" " bener ya" " iya lah selama ini aku selalu tepat janji" " bukan seperti itu maksudnya, akhir bualan ini aku harus membayar biaya kuliah adik"
"aku pastikan tepat waktu jika sudah menerima gaji ya" " berapa?" 7 juta saja"
" waaah gede banget dam habislah gajimu bulan ini" " gak masalah ren , aku ingin hanis bahagia"
" aku pasti kasih, cuma saran saja, jangan terlalu berlebihan sama pacar, tunjukkan seadanya saja, karena kalau dia memang mencintai kita dengan tulus tidak akan meminta atau menuntut apapun dari kita"
" terimakasih sarannya, sebenarnya hanis tidak pernah meminta apaun dari saya"
" nah apalagi seperti itu, kenapa kamu terlalu berlebihan padanya?"
" hanya khawatir hanis tidak mau menerima cinta saya, kehidupan dia jauh lebih baik dari saya"
"" dam harga diri laki laki itu tidak di ukur dari kekayaan, kemewahan, jabatan dan apalah itu yang bersifat duniawi saja,hal itu memang boleh dimiliki, tetapi yang paling penting bagi seorang lelaki harus mampu membimbing membawa kejalan kebenaran pada pasangannya dan keluarganya meskipun hidup sederhana, harta bisa di cari bersama sama"
sadam terdiam seribu kata bungung entah apa yang harus di jawabnya semua perkataan rendi itu benar. tetapi dalam hatinya tetap kurang yakin dengan semua itu, mungkin karena hatinya sudah tertutup dengan cinta.